Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta semua pihak untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan meski tetap menjalani aktivitas di tengah masa pandemi.
Hal itu Ia ungkapkan menyusul ditemukannya 156 orang di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mutawally Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan yang diketahui reaktif COVID-19.
"Kepada para Kiai dan masyarakat untuk tidak lengah, saya sampaikan kalau mau bergerak di tengah pandemi silahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup tapi jangan lengah tentang protokol kesehatan," tegasnya saat diwawancarai detikcom seusai melakukan kunjungan kerja di Desa Sembawa, Kecamatan Jalaksana, Kuningan Selasa (24/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya ada dua hal yang wajib dilakukan masyarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19. Yang pertama ialah menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta mematuhi protokol kesehatan standar COVID.
"Dua yang harus dilaksanakan pertama PHBS pola hidup bersih dan sehat dan protokol kesehatan standar COVID. Makanya semua jangan lelah jangan malas sehingga tidak melaksanakan itu," tegas Uu.
Jika lengah kata dia, besar kemungkinan kasus terkonfirmasi COVID-19 akan terus bermunculan. "Kalau lengah pasti terjadi muncul kasus baru, tapi kalau ketat dan sadar mudah-mudahan bisa dicegah," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan 156 penghuni Ponpes Al-Mutawally reaktif COVID-19 setelah menjalani rapid test massal. Kemunculan 156 orang yang reaktif COVID-19 itu berawal dari adanya santri yang mengalami gangguan penciuman dan demam.
156 penghuni Ponpes Al-Mutawally itu saat ini sudah menjalani swab dan masih menunggu hasil dari tes usap tenggorokan tersebut.
(mud/mud)