Jurus Cawabup Aep Bangkitkan Kejayaan Industri Padat Karya di Karawang

Jurus Cawabup Aep Bangkitkan Kejayaan Industri Padat Karya di Karawang

Luthfiana Awaluddin - detikNews
Senin, 23 Nov 2020 16:49 WIB
Cawabup Aep Syaepuloh saat menjahit di workshop industri rumahan
Cawabup Aep Syaepuloh saat menjahit di workshop industri rumahan (Foto: Luthfiana Awaluddin)
Karawang -

Calon Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh berencana mengembalikan kejayaan industri padat karya di Karawang. Sebab, sejak tahun 2015, puluhan pabrik di sektor tekstil dan sandang eksodus dari Karawang. Hal itu dipicu UMK Karawang yang tinggi. Alhasil puluhan pabrik itu pindah ke daerah lain yang UMKnya lebih rendah.

"Pabrik garmen, tekstil dan sepatu yang hengkang itu dampaknya menambah jumlah pengangguran. Kita coba dorong supaya investor di sektor padat karya kembali lagi ke Karawang. Caranya dengan menerapkan aturan UMK khusus," kata Aep saat bertemu sejumlah warga di Kosambi, Kecamatan Klari, Senin (23/11/2020).

Aep menjelaskan, UMK khusus bakal memuat aturan UMK yang tidak memberatkan perusahaan padat karya seperti pabrik tekstil, garmen dan sepatu. Meski nantinya upah buruh tekstil di bawah upah buruh manufaktur, hal itu, kata Aep lebih logis dibanding ribuan buruh tekstil jadi pengangguran karena pabrik tempat mereka bekerja tutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama kampanye ini saya banyak ketemu warga karawang bekas karyawan pabrik garmen dan sepatu yang hengkang. Mereka harap kembali bisa bekerja. Walaupun UMK Rp 3 juta, tapi mereka kerja," ungkap Aep.

"UMK khusus ini yang penting tidak menyalahi aturan. Yang penting ada kebersamaan kesepakatan antara pemda, investor dan tenaga kerja. Investor kan ingin ada kepastian dan payung hukum dari Pemda," Aep menambahkan.

ADVERTISEMENT

Dengan UMK khusus ini, Aep optimistis para investor di sektor tekstil dan sandang bakal kembali ke Karawang. Ia menyatakan bakal menggunakan jaringan pengusaha yang dimilikinya untuk mengundang kembali para investor di sektor tekstil dan sandang. Dalam waktu dekat, kata Aep, bakal ada pabrik garmen yang kembali buka, yaitu PT Tri Golden Star dan PT Lumitex Jaya.

"Mereka juga tidak perlu bingung mencari tenaga kerja karena Karawang punya kultur industri sandang yang kental," ujar Aep

Aep bercerita, pada 1990an, sebelum industri manufaktur dan otomotif mendominasi Karawang, berdiri banyak pabrik tekstil dan sepatu. Pabrik-pabrik itu, kata Aep menyerap 150 ribu warga Karawang.

"Meski lulusan SD atau SMP, tapi mereka punya skill karena memang pengalaman. Banyak warga Karawang ini sudah terbiasa dengan menjahit," ungkap Aep.

Seiring berjalannya waktu, berdiri sejumlah kawasan industri yang berisi pabrik manufaktur di Karawang. Berbagai perusahaan manufaktur dengan teknologi canggih dan tenaga kerja handal ini membuat standar upah di Karawang meningkat. Hingga saat ini, Karawang selalu menjadi daerah dengan UMK tertinggi di Indonesia.

"Industri manufaktur itu butuh tempat luas tapi pekerjanya tak sebanyak garmen. Sekarang bahkan banyak robot. Kalau padat karya, pabrik 4 hektare isinya bisa sampai 8 ribu orang," kata Aep.

Hal itu membuat industri padat karya di sektor tekstil dan sandang hengkang bahkan bangkrut. Menurut data Disnaker, pada 2015 tercatat ada 24 pabrik garmen dan sepatu hengkang dari Karawang.
Alasannya, perusahaan padat karya tak sanggup menggaji buruh karena mempekerjakan manusia lebih banyak.

"Produk garmen ini kan harganya murah. Alhasil pengusaha ini menghitung, jika ikut standar UMK Karawang, mereka tidak akan untung. Makanya mereka eksodus," kata Aep.

Dalam agenda kampanye itu, Aep juga menanggapi keluhan pedagang Pasar Kosambi. Eri Widyatmoko, pedagang di Pasar Kosambi berharap pasar mereka direnovasi. "Kami harap ada renovasi pasar karena kalau hujan suka banjir," kata Eri.

Menanggapi hal itu, Aep menyatakan kesanggupannya. Aep mengaku, ia dan Cellica bakal mengupayakan renovasi Pasar Kosambi jika terpilih.
"Akan kami perjuangkan. Karena Pasar Kosambi adalah satu dari dua Pasar Desa tradisional yang tersisa di Karawang," kata Aep.

Renovasi pasar itu juga bakal diperjuangkan oleh Sabil Akbar, Anggota DPRD Jabar dari Partai NasDem. Sebagai anggota Badan Anggaran, DPRD Jabar, Sabil mengaku bakal mengawal anggaran untuk renovasi Pasar Kosambi. "Kita sebagai anggota legislatif bakal mensupport dan memperjuangkan harapan Pedagang Kosambi. Pastinya kita selalu mendukung penuh apa yang diperjuangkan Cellica-Aep,"ungkap Sabil.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads