Jabar Hari Ini: Klaster Rumah Sakit di Garut-Habib Rizieq Batal ke Cianjur

Jabar Hari Ini: Klaster Rumah Sakit di Garut-Habib Rizieq Batal ke Cianjur

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 20 Nov 2020 19:58 WIB
Habib Rizieq dalam acara Maulid Nabi di Petamburan, Sabtu (14/11) (YouTube FrontTV)
(Foto: Habib Rizieq dalam acara Maulid Nabi di Petamburan, Sabtu (14/11) (YouTube FrontTV)
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jabar. Mulai muncul klaster rumah sakit di Kabupaten Garut hingga Habib Rizieq batal tablig akbar di Cianjur.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:

Habib Rizieq Batal ke Cianjur

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Habib Rizieq Syihab (HRS) membatalkan kunjungan dan tablig akbar yang sedianya akan berlangsung di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Desember ini. Antisipasi kerumunan dan kelelahan menjadi faktor Imam Besar FPI itu urung menyambangi Cianjur.
Surat resmi yang dikeluarkan DPP Front Pembela Islam (FPI) pada 19 November 2020, menyebutkan bahwa Habib Rizieq saat ini lebih memilih beristirahat atau rehat sejenak. Dalam suratnya, DPP FPI juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh elemen karena Habib Rizieq tidak bisa memenuhi undangan.

Ketua FPI Kabupaten Cianjur Habib Hud Alaydrus membenarkan informasi surat tersebut. "Benar HRS batal ke Cianjur. Untuk alasannya sendiri itu sudah jelas di dalam surat yang dikeluarkan DPP FPI. Ya kita menerima apa putusan yang dikeluarkan DPP," kata Hud, Jumat (20/11/2020).

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, FPI Cianjur tetap akan menggelar tablig akbar dengan mengundang Habib Rizieq. Kegiatan yang dilaksanakan di tengah pandemi Corona atau COVID-19 itu tidak diizinkan Pemkab Cianjur. Bahkan, pihak Polres Cianjur siap membubarkan kerumunan massa di acara tablig akbar tersebut.

UMK 2021 di Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan masih ada beberapa daerah yang belum melaporkan nilai rekomendasi Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2021. Di antaranya Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Pangandaran
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kang Emil saat beraudiensi dengan Gabungan Serikat Pekerja/Serikat Buruh tingkat Provinsi Jabar secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (19/11) malam

"Komitmen Gubernur Jabar akan menghormati dan cenderung menyetujui apa yang sudah dimusyawarahkan oleh Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota Wilayah Jabar," kata Kang Emil dalam keterangan resminya, ditulis Jumat (20/11).

Ia pun melaporkan, hingga Kamis (19/11) masih ada lima kabupaten yang belum memberikan nilai rekomendasi UMK.

"Di antaranya Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Pangandaran," ucapnya.

Dalam kesempatan yang lain, Kang Emil mengatakan mayoritas UMK di kabupaten/kota di Jabar naik. Pernyataan itu , disampaikannya ketika menjawab pertanyaan netizen dalam kolom komentar instagramnya yang menginginkan UMK di kabupaten/kota di Jabar dinaikkan.

"UMK Mayoritas naik," kata Kang Emil seperti dikutip detikcom dari akun @ridwankamil.

Bupati Bogor Tak Datang ke Polda Karena Corona

Bupati Bogor Ade Yasin tak hadir dalam undangan klarifikasi ke Polda Jabar terkait kerumunan Habib Rizieq Syihab (HRS) di Megamendung, Bogor. Polisi telah menerima keterangan bahwa Ade sakit.
"Yang tidak hadir itu Bu Ade (Bupati Bogor), dari panitia dan ketua RW. Bu Ade dan Ketua RW dari keterangannya sakit," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (20/11/2020).

Ade Yasin sendiri diketahui saat ini memang tengah sakit akibat terpapar COVID-19. Sementara Ketua RW, belum diketahui mengalami sakit apa.

"Kalau dari panitia sampai saat ini belum ada keterangan," kata Erdi.

Data Guru Honorer Jabar Bocor

Data lengkap guru honorer penerima bantuan subsidi upah (BSU) di Indonesia bocor dan tersebar via Whatsapp Group (WAG). Data itu tak hanya memuat nama lengkap dan asal sekolah, tetapi juga disertai nomor rekening, bahkan nama orang tua guru honorer tersebut.
Rizki Safari Rakhmat dari Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Jawa Barat mengatakan, ia baru mengetahui data yang terhimpun dalam file berekstensi Ms. Excel itu pada Kamis (19/11) siang.

"Jadi ada yang tersebar di grup WA, pas saya cek kok data penerima BSU. Saya pikir hanya nama-nama saja, ternyata setelah diperiksa seksama, ternyata ada data pribadi guru honorer tersebut secara lengkap. Tersebar gini, apalagi di dalamnya ada NIK, nomor rekening, nama ibu kandung. Kecuali nomor handphone, lengkap sekali data BSU itu," ujar Rizki saat dihubungi detikcom, Jumat (20/11/2020).

"Saya tidak tahu dari mana ini menyebar dan dari mana rujukannya. Tapi setelah dicek data tersebut sesuai," ia menambahkan.

Muncul Klaster RS di Garut

Puluhan petugas medis di Garut terpapar virus COVID-19. Mereka kini menjadi klaster baru penyebaran virus Corona di Kabupaten Garut.

Hal tersebut dikonfirmasi Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliana. Leli menjelaskan, saat ini tercatat ada 79 orang tenaga medis yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Sekarang ada klaster baru, klaster rumah sakit swasta," ucap Leli kepada wartawan, Jumat (20/11/2020).

Leli mengatakan, 79 tenaga medis tersebut berasal dari rumah sakit swasta yang ada di Garut. Mereka saat ini tengah menjalani proses isolasi.

"Berasal dari rumah sakit swasta," katanya

Halaman 2 dari 5
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads