Turun ke Zona Kuning, KBM Tatap Muka di Ciamis Tak Akan Buru-buru Digelar

Turun ke Zona Kuning, KBM Tatap Muka di Ciamis Tak Akan Buru-buru Digelar

Dadang Hermansyah - detikNews
Jumat, 20 Nov 2020 10:15 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom).
Ciamis -

Angka kasus COVID-19 Kabupaten Ciamis terus mengalami peningkatan. Namun berdasarkan raport pencapaian key performance indikator, Ciamis kini berada di zona kuning setelah sebelumnya ada di zona oranye. Meski demikian, Pemkab Ciamis belum akan membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka.

Pemkab Bahkan memilih untuk memperpanjang pelaksanaan pembelajaran secara daring (online) dari 17 November-30 November 2020. Pemkab Ciamis lebih mempertimbangkan kesehatan para peserta didik. Itu tertuang dalam Surat Edaran Bupati Ciamis.

"Baru perpanjangan lagi untuk belajar daring, meski zona kuning boleh gelar KBM tapi harus ada persiapan-persiapan. Tapi kami terus berkonsultasi dengan Satgas COVID-19 dan sekolah bersiap-siap saja terutama dalam protokol kesehatan. Yang penting berikhtiar," ujar Sekda Ciamis Tatang, Jumat (20/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Pemkab Ciamis melalui Dinas Pendidikan terus melakukan upaya perbaikan model pembelajaran. Agar kualitas pendidikan tetap terjamin meski melaksanakan pembelajaran dari rumah.

"Sebelumnya memang pernah berlangsung belajar Luring (luar jaringan) secara berkelompok. Guru mendatangi kelompok belajar siswa atau istilahnya guru keliling. Tapi sekarang sudah dihapus, karena kasus COVID-19 Ciamis terus meningkat," kata Tatang yang sebelumnya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Ciamis kini menjabat sebagai Sekda Ciamis.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Ciamis Asep Saeful Rahmat menambahkan dalam memantau perkembangan siswa, khususnya untuk kelas tingkat bawah, Guru di Ciamis melaksanakan Gerilya Pendidikan.

"Gerilya pendidikan ini khusus untuk siswa kelas 1 dan 2 SD. Guru akan datang ke rumah siswa yang memang mengalami kesulitan dalam belajar menulis dan membaca. Hal ini juga sudah ada kerja jasa dengan orang tua peserta didik," kata Asep.

Menurutnya, Gerilya Pendidikan ini diperlukan karena kelas 1 dan 2 SD ini masih perlu bimbingan ekstra serta untuk mengetahui kemampuan dalam menulis dan membaca. Karena ini merupakan hal dasar bagi siswa dalam mengikuti proses belajar ke depannya.

Dalam prosesnya, Gerilya Pendidikan ini disesuaikan dan tidak setiap hari dilaksanakan. Tapi sesuai dengan kesiapan guru dan kebutuhan, rata-rata dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Sebelum datang ke rumah siswa, guru terlebih dulu berkomunikasi dengan orang tua.

Tonton video 'KPAI Survei Persiapan Sekolah untuk Dibuka Lagi':

[Gambas:Video 20detik]



(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads