Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan agar pemerintah pusat memaksimalkan gedung serbaguna untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Usulan itu disampaikan pria yang akrab disapa Kang Emil itu usai mendampingi Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dalam simulasi vaksinasi di Cikarang, Bekasi, Kamis (19/11).
"Kami memberi masukan kepada pemerintah pusat, pertama kemungkinan Puskesmas itu tidak akan cukup. Dari Jawa Barat mengusulkan pemaksimalan bisa dilakukan di gedung-gedung besar seperti gor bulu tangkis, ruang serba guna, dan lain-lain," ujar Kang Emil di Gedung Sate.
Mengacu kepada Pusdatin Kemenkes pada Juni 2019, jumlah puskesmas di Jawa Barat sebanyak 1.072 unit. 290 di antaranya memiliki layanan rawat inap dan 782 di antaranya tidak memiliki layanan rawat inap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kang Emil juga menekankan agar proses edukasi pemberian vaksin terus dilakukan, termasuk memberikan pemahaman bahwa vaksin akan dibagi ke dalam dua kelompok.
"Vaksin itu terbagi dua, nanti siapa yang menerimanya, ada yang mandiri, ada yang gratis untuk yang menengah ke bawah. Jadi nanti di-cover di puskesmas, di tempat-tempat publik itu adalah untuk golongan yang dibiayai penuh oleh APBN," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan Indonesia akan membeli vaksin Corona dari perusahaan yang masuk list atau daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksinasi virus Corona rencananya mulai dilakukan pada akhir 2020 atau awal 2021.
"Kalau melihat tadi di lapangan dan melihat simulasi tadi kita memperkirakan kita akan mulai vaksinasi di akhir tahun atau di awal tahun, akhir tahun 2020 atau awal tahun 2021," kata Jokowi.
(yum/mud)