Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat sekitar 14 Puskesmas terkonfirmasi ditemukan tenaga medis hingga staf yang positif COVID-19. Layanan pemeriksaan online pun diterapkan untuk meminimalisir penyebaran.
Sekretaris Dinkes Cianjur Irvan Nur Fauzi, mengatakan dari total 45 Puskesmas di Kabupaten Cianjur 30 persennya sudah terkonfirmasi ada pegawai yang positif COVID-19.
Bahkan yang terbaru, di Puskesmas Cikalong yang terkonfirmasi ialah kepala Puskesmas beserta dua orang tenaga medis dan satu doang staf non medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total sudah 14 Puskesmas atau 30 persennya dari 45 Puskesmas di Kabupaten Cianjur yang terkonfirmasi ada yang positifnya. Yang positif mulai dari nakes, staf, hingga kepala puskesmasnya," ujar Irvan, Selasa (17/11/2020).
Menurutnya banyak faktor yang membuat pegawai Puskesmas terpapar COVID-19, mulai kontak erat dengan pasien ataupun kontak dengan pejabat lain di lingkungan Pemkab Cianjur.
"Kebanyakan karena interaksi atau kontak erat dengan pasien. Tapi ada juga yang karena berkontak erat dengan pejabat lain. Misalnya yang di Cikalong, itu kontak erat dengan Camat yang ternyata positif. Setelah kepala Puskesmas ditest, ternyata hasilnya juga positif COVID-19," kata dia.
Irvan menjelaskan untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, layanan di Puskesmas sementara di batasi, terutama untuk yang sudah ditemukan pegawai yang positif COVID-19.
"Bahkan kami terapkan layanan pemeriksaan tanpa tatap muka. Pasien berkomunikasi dengan dokter melalui layanan hotmail. Nanti obatnya tinggal diambil di Puskesmas. Tapi untuk layanan darurat tetap dibuka, misalnya untuk itu hamil dan lainnya," kata dia.
Irvan menambahkan langkah tersebut juga dilakukan untuk meminimalisir risiko para tenaga medis dan pegawai di layanan kesehatan terpapar COVID-19. "Kami berusaha melindungi tenaga medis, begitu juga kami lindungi masyarakat. Kita sama-sama berusaha agar COVID-19 ini segera selesai," pungkasnya.