Kabupaten Karawang kembali terperosok ke zona merah. Jumlah pasien positif corona bertambah drastis menyebabkan stok kasur pasien habis. Pemkab sampai akan menyewa hotel untuk merawat pasien baru.
"Kita sudah komunikasi dengan Hotel Prime di Cikampek untuk merawat pasien positif corona karena rumah sakit sudah penuh. Kalau tak ada pasien sembuh yang keluar. Khawatir pasien tak tertampung," kata Sekda Karawang, Acep Jamhuri saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (10/11/2020).
Acep menuturkan, kembali terjadi lonjakan jumlah pasien positif di pekan ini. Bahkan, kata Acep, ditemukan 40 orang positif dalam satu hari. "Empat puluh orang itu berasal dari klaster ulang tahun komunitas tari," ungkap Acep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, dalam acara ulang tahun itu, puluhan orang berkerumun. Seorang positif COVID kemudian meniup lilin kue tart yang dikelilingi para peserta pesta. "Droplet orang positif itu menyebar ke kue tart. Kuenya dimakan peserta pesta dan mereka bernyanyi bersama. Itu yang membuat pesta ultah menjadi klaster," kata Acep.
Acep menyayangkan adanya acara perayaan ulang tahun tersebut. Terlebih, kata Acep, salahsatu penyelenggara adalah orang yang bekerja di salahsatu puskesmas wilayah Karawang Barat.
"Kedisiplinan berarti longgar. Sangat disayangkan. Evaluasi kami. Satgas diharap jangan gampang memberikan izin terhadap acara kumpul-kumpul. Meski pemohon acara mengklaim bakal menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Hingga hari ini, terdapat 1.805 orang sempat dinyatakan positif corona di Karawang. Lantaran penurunan tak signifikan, pemkab menambah sejumlah ruangan baru untuk tempat isolasi.
"Selain hotel, kita juga menyiapkan ruangan di Balai Latihan Kerja Disnaker. Kita juga sudah siapkan 6 rumah isolasi di dekat rumah sakit khusus paru-paru," ujarnya.
Acep menuturkan, lantaran penambahan pasien terus terjadi, Pemkab Karawang sampai keteteran dalam menanganinya. "Anggaran pemda untuk menangani COVID19 juga makin menipis. Kita sudah mulai keteteran. Makanya kami minta, semua mandiri lah swab mandiri tes mandiri. Kalau semua dihandel pemerintah tidak akan tercover," kata Acep.
Untuk melacak pasien pun, kata Acep, pemkab sudah keteteran. Idealnya, kata dia, dalam sepekan bisa melakukan tes kepada 1.500 orang. "Tapi sayangnya kita tak bisa kejar target itu. Sepekan paling 1.200 orang. Alhasil kita perlu alat PCR tambahan di Karawang,"ujar Acep.
(ern/ern)