Seorang warga Sukabumi mengaku bayinya meninggal diduga karena diacuhkan oleh dokter saat berada di ruang UGD salah satu rumah sakit viral di media sosial. Selain itu, dalam unggahan pemilik akun Al Yubie itu juga mengaku ditawari untuk mengubah status sakit bayinya itu menjadi COVID-19.
Dilihat detikcom, Al Yubie mengunggah statusnya tersebut sekitar pukul 07.00 WIB, Minggu (8/11/2020). Status pengakuan tersebut sudah di komentari lebih dari 300 warganet dan mendapat respons lebih dari 600 warganet lainnya.
"Budak aing tika nglayang,,gara''sia di acuhkeun ku dokter na,aing hyang asup hese d than,cukup saurang nu ngajaga na,,lebih parah ank aing ku sia di kovid''ken,waktu arek d cokot budak biyaya admirastri sajuta saratus, kitu ge moal d kovidkeun mun bayar mun gratis d kovid keun,aing teridoo budak ti isuk tika sore d antepken ku sia d ruang ugd. ari aing nebus obat''hayo d pariksa hente,te hayang aing karumah sakit, tlong di bantu tong d buli abdi nju kapapaitan (Anak saya sampai melayang, gara-gara kamu di acuhkan oleh dokternya, saya mau masuk susah di tahan. Cukup seorang yang menjaganya, lebih parah anak saya oleh kamu di COVID kan. Waktu mau diambil anak biaya administrasi sejuta seratus, begitu juga enggak akan di COVID-kan kalau bayar . Kalau gratis di COVID-kan. Saya enggak ridho anak dari pagi sampai sore dibiarkan oleh kamu di ruang UGD. Sementara saya nebus obat disegerakan di periksa enggak, tidak mau saya ke rumah sakit, tolong dibantu jangan di buli saya sedang berduka)," tulis Al Yubie di beranda salah satu grup Facebook di Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status tersebut kemudian ramai dikomentari oleh warganet lainnya. Beragam tanggapan dituliskan dalam kolom komentar ada yang menyampaikan rasa duka cita ada yang sharing mengenai pengalaman hingga ada yang meminta pemilik status untuk menghapus postingannya.
"Bantu share kang Al, sing dipaparinan kakiatan. Sabar ikhlas, hapus kang postingana bilih janten malapetaka. Eta namina RS teu kengeng disebatken. Jalmi kiwari mah pan pro kontra. Hapunten kang (Bantu share kang Al, semoga diberikan kekuatan. Sabar ikhlas, hapus kang postingannya takut jafi malapetaka. Itu nama RS tidak boleh disebut, orang sekarang pro dan kontra, maaf kang)," tulis pemilik akun In***** *****.
Ada juga pemilik akun lainnya yang menyarankan Al Yubie untuk melaporkan hal itu ke Dinas Kesehatan. "Laporin aja ka dinas kesehatan," tulis pemilik akun De** *****.
Al Yubie sendiri terlihat menanggapi setiap komentar warganet di postingannya. Ia juga kembali mengunggah foto bayinya dalam komentar-komentarnya.
detikcom mencoba menghubungi Al Yubie melalui aplikasi FB Messenger untuk mengkonfirmasi statusnya tersebut namun yang bersangkutan belum memberikan respons.
Baca juga: Menelusuri Danau yang Hilang di Bandung |
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Sekarwangi Albani Nasution mengaku belum mendapat informasi terkait hal itu. Ia meminta detikcom menghubungi bagian pelayanan.
"Saya belum (mendapat informasi), coba hubungi dulu ke Humas. Atau coba datanya ke saya, mungkin nanti bisa di konfirm. Atau ke dokter Asep, bidang pelayanan," singkatnya.
Salah seorang Humas RSUD Sekarwangi, Ramdan juga mengaku belum mengetahui hal itu."Sakedap (Sebentar) ya kang saya klarifikasi dulu ke IGD nya," singkat Ramdan.
Tonton juga 'Telantar Lalu Mati di IGD Rumah Sakit':
(sya/mso)