Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memprediksi jumlah pengangguran di wilayahnya akan mengalami lonjakan akibat dampak pandemi Corona atau COVID-19. Untuk menanggulangi hal itu, pihaknya membuka pintu bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di setiap desa sebagai solusi mengurangi angka pengangguran.
"Jika melihat kondisi saat ini, angka penganggurannya pasti naik. Namun jumlahnya kita masih menunggu hasil penghitungan Badan Pusat Statistik (BPS)," kata Dony Ahmad Munir, Sabtu (7/11/2020).
Menurut Dony, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di Kabupaten Sumedang sempat menunjukkan penurunan. "Kalau data pada 2019, angka pengangguran (di Sumedang) menurun. Tetapi kalau 2020 belum ada ukurannya. Harus by data ya, karena harus ada hasil penghitungan data dari BPS, dan itu belum keluar," ucap Dony.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka itu, kenaikan jumlah pengangguran menjadi fokus perhatian pemerintah. Untuk itu pihaknya telah menyiapkan berbagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Salah satu upaya kami untuk mengatasi pengangguran Non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan cara menggerakkan sektor wisata, dan mengedepankan UMKM," ucapnya.
Dony menjelaskan berbagai solusi telah dilakukan dalam menekan angka pengangguran di Sumedang. Terlebih, sebanyak 104 kelompok UMKM dari 52 desa telah dibentuk di wilayah Waduk Jatigede, hal itu untuk mengatasi kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
"Koperasi kita bantu, dan One Pesantren One Produk, itu yang kami ikhtiarkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan," kata Dony.
Kadisnakertrans Kabupaten Sumedang Asep Sudrajat menyebutkan angka pengangguran di Sumedang mencapai puluhan ribu. "Data BPS, kurang lebih 38 ribu. Itu belum data terbaru, data lama. Belum di-update lagi apakah pengangguran itu bertambah atau berkurang," kata Asep, beberapa waktulalu.
Anggota Komisi III DPRD Sumedang Rahmat Juliadi mengakui langkah Pemkab Sumedang dalam upaya penguatan UMKM dan sektor pariwisata untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19 sangat baik. "Langkah yang dilakukan Pemkab Sumedang dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 sudah tepat," ucap Rahmat.
Namun, menurut Rahmat, pihaknya menyayangkan soal kebijakan Pemkab Sumedang yang telah mengalokasikan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terlalu difokuskan untuk infrastruktur dibanding penguatan UMKM. "Seharusnya dana PEN tersebut difokuskan untuk penguatan pada sektor UMKM. Jangan dulu dialokasikan untuk mempercantik Alun-alun Sumedang," ujar Rahmat.
Rahmat berharap di tengah pandemi COVID-19 ini, sektor UMKM dan sektor pariwisata harus lebih serius untuk dikedepankan, karena hal itu juga dapat memutar roda perekonomian masyarakat khususnya untuk Sumedang. "Mudah-mudahan dua sektor tersebut dapat menolong kondisi saat ini, terlebih sektor industri berat untuk diandalkan, karena sektor industri butuh pemulihan dengan waktu yang cukup lama," tutur Rahmat.