Sebanyak 1.196 orang di lingkungan pondok pesantren di Jawa Barat terkonfirmasi COVID-19. Data yang dihimpun detikcom hingga 6 November 2020, ribuan santri yang terpapar virus Corona tersebut berasal dari delapan kabupaten/kota.
Rinciannya 470 orang di Kabupaten Kuningan, 340 orang di Kabupaten Tasikmalaya, 57 orang di Kabupaten Sukabumi, 44 orang di Kabupaten Cianjur, 59 orang di Kota Tasikmalaya, 114 orang di Kabupaten Garut, 26 orang di Karawang, dan 86 orang di Kabupaten Bogor.
Meski begitu, dari ribuan orang di lingkungan pesantren tersebut telah dinyatakan sembuh atau negatif COVID-19. Seperti di Kabupaten Kuningan yang semua orang di lingkungan pesantren tersebut telah dinyatakan sembuh dan di Garut yang mayoritas dinyatakan sembuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Harian Satgas COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad mengungkapkan, penyebab masuknya virus Corona ke lingkungan pesantren kemungkinan berasal dari luar. "Sementara ini, yang kita analisa itu ada orang luar yang masuk," ujar Daud di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (6/11/2020).
Ia mengatakan, sejumlah pesantren telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Santri yang libur dan akan kembali ke pondok pun dipersyaratkan kembali dengan rapid test atau PCR.
"Sebetulnya kita sudah mengingatkan kepada pengurus pesantren, jadi pesantren ini, begitu masuk santrinya tidak oh ini sudah PCR, sudah diisolasi. Tidak begitu," katanya.
"Tapi, selama masih ada kontak dengan luar, artinya ada orang luar masuk dari luar ke pesantren, dan orang pesantren, keluar kemudian masuk lagi potensi penularan itu ada, makanya kalau misal ada pesantren yang sudah ketat, katakan mengetes santri-santrinya ya, jangan lupa juga pada saat proses pembelajaran itu orang keluar masuk pesantren juga harus ketat juga diperiksanya," ujar Daud.
(yum/mso)