Pemkot Cirebon telah mengizinkan bioskop beroperasi kembali. Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon mengecek kesiapan Cinema XXI di CSB Mall yang mulai beroperasi hari ini, Kamis (5/11/2020).
DKOKP mengizinkan Cinema XXI untuk beroperasi kembali. "Sebelum dinas memberikan rekomendasi, kami melakukan verifikasi di lapangan terkait kesiapan penerapan protokol kesehatan (prokes)," kata Kepala DKOKP Agus Suherman kepada awak media di CSB Mall, Kota Cirebon, Kamis (5/11/2020).
Agus mengecek seluruh sarana dan prasarana bioskop. Pengelola bioskop hanya diizinkan menyediakan 50 persen tempat duduk dari jumlah keseluruhan. Pengelola juga diwajibkan untuk menyiapkan hand sanitizer, pengecekan suhu, pengaturan jarak antrean pengunjung dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempat duduknya juga sudah diatur. Alhamdulillah kesiapan soal prokes di bioskop ini sudah siap untuk dibuka. Kami berpesan agar pengelola tak segan mengingatkan pengunjung untuk tetap mematuhi prokes," ucap Agus.
Dia menjelaskan Perwali nomor 28/2020 menjadi dasar pemkot untuk mengizinkan pengelola bioskop beroperasi. Selain itu, lanjut Agus, sejumlah kota besar juga sudah mengizinkan bioskop beroperasi kembali.
"Katakan lah kami terlambat. Awalnya memang kita menunggu informasi dari pusat. Koordinasi antara pengusaha bioskop juga sudah di tingkat pusat. Kemudian, Bandung juga sudah membuka kembali bioskop," ujarnya.
Simak juga video 'CGV Tambah Kapasitas Penonton Jadi 50% di PSBB Transisi':
Agus akan memonitoring secara rutin penerapan prokes di bioskop. Bahkan, ia tak segan akan mencabut izin dan menutup bioskop jika terjadi pelanggaran.
"Monitoring berkala setiap dua sampai lima hari akan kami lakukan. Kalau ada pelanggaran, tentu pertama kita akan ingatkan. Kalau bandel, kami berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menutup," ujar Agus menegaskan.
![]() |
Di tempat yang sama, Cinema Manager XXI CSB Mall Zero Luthfi mengatakan, pihaknya hanya membuka lima studio dari total tujuh studio yang ada. Totalnya sekitar 350 kursi, dari total 700 kursi penonton.
"Untuk prokes kita mengikuti yang ada dalam perwali. Seperti jaga jarak, hand sanitizer, disinfektan dan lainnya. Sementara yang beroperasi lima studio, untuk kursi 50 persen dari total yang ada," kata Luthfi.
Dia menjelaskan untuk jeda pergantian penayangan film dilakukan selama 30 menit. Kemudian, pihaknya rutin menyemprotkan disinfektan di masing-masing studio setelah digunakan setiap harinya.
"Sehari ada empat film. Kemudian, untuk Penyemprotan disinfektan dilakukan di akhir. Kalau setiap setelah penayangan film kan bahaya, jadi setelah semua selesai disemprot," ucap Luthfi.