Terungkap sudah kematian Athiqotul Mahya alias Bunda Maya (28). Guru ngaji di Bogor tersebut ternyata dibunuh pelaku bernama Karyo (39), suami dari pembantu korban. Aksi sadis Karyo itu dipicu masalah utang.
Mayat ibu dua anak itu ditemukan dalam sumur tertutup beton di rumahnya, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/11) pagi. Insiden pembunuhan itu berlangsung Minggu (1/11) malam. Dua hari Bunda Maya sempat dicari suami dan tetangganya.
Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan sadis itu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terungkapnya Sosok Karyo
Berdasarkan keterangan delapan saksi yang diperiksa polisi, akhirnya mengarah kepada satu pelaku. Polisi yang sudah memiliki bukti kuat, langsung melakukan pencarian dan menangkap Karyo.
Pria berusia 39 tahun itu merupakan suami dari pembantu rumah tangga Bunda Maya. Sehari-hari, pria bertubuh gempal ini bekerja sebagai sopir serabutan. Tempat tinggal Karyo hanya berjarak sekitar 150 meter dari rumah Bunda Maya.
"Setelah melakukan perbuatannya, pelaku kemudian pergi ke rumah salah satu rekannya, masih di Bogor. Ia bersembunyi di sana. Kemudian, anggota melakukan pencarian dan menangkap pelaku yang tengah berbelanja di warung, masih di wilayah Cibinong," kata Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil, Rabu (4/11).
Karyo langsung diperiksa polisi secara intensif. Keterangan digali secara mendalam untuk mengetahui bagaimana Karyo membunuh Bunda Maya dan bagaimana motifnya.
Bunda Maya Diceburkan ke Sumur Saat Sekarat
Kepada polisi, Karyo menceritakan bagaimana aksi sadisnya dilakukan. Karyo yang berhasil masuk rumah melalui jendela tanpa alat bantu, mendapati Bunda Maya di ruang tengah, yang saat itu diduga sengaja keluar kamar karena mendengar suara mencurigakan.
![]() |
Tanpa basa basi, Karyo langsung menarik dan menyeret Bunda Maya ke ruang dapur. Karyo memukuli Bunda Maya secara membabi buta. Sadisnya lagi, Karyo tega memasukkan Bunda Maya ke dalam sumur ditutup beton dalam keadaan sekarat.
"Pelaku menyekap mulut korban hingga terjatuh, lalu menginjak dan menendang bagian kepala serta leher korban hingga gigi bagian depan korban patah. Setelah korban mengalami keadaan sekarat, pelaku memasukkan korban ke dalam sumur," ucap Kadek.
"Saat kejadian, dua anak korban ada di dalam kamar, sedang tidur. Anak korban tidak disentuh pelaku, karena kan sasarannya memang cuma korban ini," dia menambahkan.
Karyo Habisi Bunda Maya Gegara Ditagih Utang
Aksi sadis Karyo, kata polisi, dilakukan karena sakit hati. Karyo merasa tak terima karena ditagih utang oleh Bunda Maya dan membocorkan rahasia utang itu kepada istrinya.
"Motifnya, pelaku sakit hati terhadap korban. Jadi pelaku punya utang kepada korban, kemudian ditagih berulang-ulang. Pelaku sakit hati dan membunuh korban," ucap Kadek.
Kadek menjelaskan pelaku sempat meminjam uang sebesar Rp 1 juta kepada korban pada awal Oktober 2020. Kepada korban, pelaku berjanji akan mengembalikannya dalam waktu satu minggu.
![]() |
Uang itu, menurut pelaku, akan digunakan untuk menyewa mobil. Ia berjanji mengembalikan uang itu setelah mengantar seseorang ke luar kota.
"Jadi, pelaku ada pinjam uang kepada korban sebesar Rp 1 juta dan dijanjikan dalam waktu seminggu akan dikembalikan. Namun pelaku tidak bisa mengembalikan uang itu dalam waktu seminggu," kata Kadek.
Karyo Terancam Penjara Seumur Hidup
Karyo sudah merencanakan pembunuhan ini sejak pertengahan Oktober. Karyo mengaku menunggu kesempatan untuk menghabisi Bunda Maya. Hingga akhirnya, Minggu (1/11) malam, ia datang dan menganiaya Bunda Maya.
"Pelaku sudah kita tangkap, pelaku kita kenakan pasal 338, 340, 365, pasal 351 ayat 2, ancaman hukumannya bisa penjara seumur hidup," tutup Kadek.