Sejumlah petani di Kampung Tanjakan Lengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi berharap perbaikan saluran irigasi yang jebol akibat longsor. Mereka menyebut pengairan lahan tak maksimal pasca rusaknya saluran irigasi tersebut.
Kepala Desa Parakanlima, Nirwanda mengatakan, saluran irigasi jebol, setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras. "Akibatnya, tebing yang lokasinya berada di atas selokan itu, longsor dan menerjang saluran irigasi. Akibatnya, saluran irigasi sepanjang 10 meter dengan lebar sekitar 2,5 meter, jebol dan tidak bisa dilintasi air," kata Nirwanda kepada wartawan, Selasa (3/11/2020).
Nirwanda menjelaskan, saluran di Cibodas sangat dibutuhkan warga untuk mengairi lahan pertanian seluas 50 hektare di dua kedusunan. Pihak desa juga disebut Nirwanda sudah melaporkan peristiwa longsor ini kepada pemerintah Kecamatan Cikembar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas PU Kabupaten Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin sudah ada yang meninjau dan survai lokasi dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) ke sini. Namun, hasil dari survei belum ada tindak lanjutnya," beber dia.
Sementara itu, seorang petani Elih (45) asal warga Kampung Tanjakanlengka, RT 4 RW 4, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar mengatakan, jebolnya saluran dI Cibodas sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi. Terlebih lagi, saat ini tengah memasuki bercocok tanam.
"Iya, kalau musim cocok tanam itu, airnya harus maksimal. Kalau tidak, bisa mati tanaman padinya," katanya.
Ia berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi agar dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki saluran irigasi yang jebol tersebut. Ini harus segera dilakukan agar para petani dapat maksimal dalam mengelola pertaniannya.
"Kita sudah bekerjasama dengan para petani untuk memperbaiki saluran irigasi yang jebol itu dengan peralatan seadanya. Seperti menggunakan karung dan bambu. Namun, perbaikan ini sifatnya hanya sementara dan tidak akan bertahan lama. Jadi, kalau hujan deras lagi kami khawatir saluran irigasi itu bisa kembali jebol. Apalagi saat ini cuacanya ekstrim," tandas Elih.