Polisi Buru Penganiaya Anggota Ormas Pemicu Keributan di Sukabumi

Polisi Buru Penganiaya Anggota Ormas Pemicu Keributan di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 19:45 WIB
Polisi buru penganiaya anggota ormas di Sukabumi
Polisi buru penganiaya anggota ormas di Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Polres Sukabumi Kota masih memburu pelaku dalang keributan yang memicu bentrok antar ormas di Jalur Lingkar Selatan pada Minggu (1/11) kemarin. Diketahui, 4 orang terluka diduga terkena sabetan senjata tajam sebelum akhirnya memicu keributan.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni mengatakan identitas para pelaku saat ini sudah ia kantongi. Meski begitu ia akan fokus ke proses perdamaian antara dua kelompok massa yang terlibat pertikaian.

"Pelaku sedang diburu, identitas sudah kita ketahui. Untuk situasi sendiri saat ini sudah kondusif, kami terus melakukan pengamanan di titik rawan," kata Sumarni melalui sambungan telepon, Senin (2/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumarni juga terus meredam upaya-upaya provokasi yang dilakukan pihak-pihak yang terpancing dengan informasi hoax yang beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan. Ia meminta semua pihak bisa menahan diri terkait informasi yang belum terkonfirmasi.

"Saat ini kami lakukan langkah-langkah mediasi antara dua kelompok, janganlah ada bentrokan-bentrokan. Kasihan masyarakat akan banyak kepentingan umum yang terganggu, serahkan penanganan hukum ke pihak kepolisian," ujar Sumarni.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Sumarni diketahui telah melakukan mediasi dengan kelompok massa dari BPPKB yang berdatangan dari luar wilayah. Langkah Sumarni berjalan mulus, ratusan anggota kelompok massa yang sebelumnya berkumpul untuk menggalang aksi solidaritas akhirnya membubarkan diri.

"Alhamdulillah dari BPPKB legowo untuk turut mendukung situasi kondusif dan menahan diri untuk tidak memperbanyak massa BPPKB yang dari luar kota yang rencananya akan hadir," tutur Sumarni saat wawancara dengan detikcom.

Sumarni kemudian menjelaskan, kedatangan massa BPPKB dalam jumlah besar dipicu oleh adanya informasi hoax yang beredar di media sosial. Diketahui, pasca terjadi bentrok sejumlah video dan foto beredar liar tanpa terkendali. Beragam narasi membumbui video dan foto tersebut.

(sya/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads