Gempa yang berasal dari aktivitas sesar Garut Selatan (Garsela) kembali dirasakan warga sekitar Pangalengan, Kabupaten Bandung, Minggu (1/11) malam.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, dari dokumen BMKG gempa yang berasal dari sesar Garsela pernah mengguncang Pangalengan, Kabupaten Bandung setahun lalu tepatnya pada 19 Desember 2019 lalu, pada Pukul 15.59 WIB.
Gempa bermagnitudo 3,0 itu terletak pada koordinat 7.27 LS - 107.6 BT, tepatnya berada di Darat pada jarak 15 kilometer Barat Daya Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa yang berasal dari aktivitas Sesar Garsela kembali mengguncang Pangalengan, 5 Febuari 2020 lalu, pada Pukul 08.30 WIB. Gempa terjadi tiga kali dengan magnitudo 2,9, 2,8 dan 3,5.
Setelah itu, ada dua kali gempa susulan pada Pukul 08.54 WIB dengan magnitudo 2,4 dan Pukul 08.56 WIB dengan magnitudo 2,8.
Terakhir, gempa kembali terjadi, Minggu (1/11/2020) malam, dengan magnetudo 4 . "Tadi malam terjadi sekali," kata Kasubag Mitigasi Gempa PVMBG Akhmad Solikin via sambungan telepon.
Solikin menyebut, gempa yang berasal dari aktivitas Sesar Garsela juga pernah terjadi Tahun 2005 lalu. "Sesar Garsela kemungkinan itu yang Tahun 2005 pernah terjadi, kalau menurut katalog gempa bumi yang diterbitkan Badan Geologi, gempa Pasir Wangi kita sebutnya terjadi Tanggal 2 Febuari 2005," ungkapnya.
Selain itu, gempa yang berasal dari aktivitas sesar Garsela juga pernah terjadi tahun 2016 dan 2019.
"Menurut catatan ada tahun 2005, ada lagi tahun 2016, terus kemudian 2019 awal pernah juga, tapi magnitudo nya itu sekitar 4 sekian," tambahnya.
Lalu apa perbedaan sesar Garsela dan sesar Lembang?
"Kalau dilihat dari panjang, sesar Lembang potensinya lebih besar dan panjangnya lebih panjang, maksudnya magnetudo nya," tuturnya.