Kelompok Ormas Sapu Jagat-BPPKB kembali terlibat pertikaian di Sukabumi, Jawa Barat. Catatan detikcom, dua kali dua kelompok ormas tersebut terlibat bentrok hingga menimbulkan korban terluka.
Dalam bentrokan, Minggu (1/11/2020), polisi bergerak cepat mengamankan situasi. Polres Sukabumi Kota meminta bantuan dari Polres Sukabumi dan Polres Cianjur, tidak hanya itu 2 SSK Brimob dan TNI dilibatkan untuk meredam aksi massa. Penyekatan ketat dilakukan di dua perbatasan, Bogor-Sukabumi dan Cianjur-Sukabumi.
Bentrok di Area Kandang Ayam Memakan Korban
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentrokan antar kelompok ormas yang sama terjadi awal tahun ini, tepatnya pada Jumat (24/1/2020) sore, sekelompok massa terlibat bentrok di sekitar area kandang ayam dan parkiran pabrik. Dua kelompok massa yang belakangan diketahui berasal dari Sapu Jagat dan BPPKB berhadapan dengan membawa senjata tajam dan bambu. saat itu sejumlah saksi melihat ada korban jatuh sebanyak 3 orang dari salah satu kelompok massa.
Saat itu, bentrok terjadi hingga tengah malam. Pihak kepolisian berusaha menenangkan dua kubu ormas, upaya mediasi terus dilakukan. Bentrok pecah pada Sabtu (25/1) dinihari, kelompok Massa dari BPPKB merangsek mendekati markas Persatuan Olah Silat Kebhatinan ( Poskab) Sapu Jagat, sejumlah personel kepolisian menahan kelompok massa, Jalan Raya Cianjur-Sukabumi saat itu tidak bisa dilintasi pengguna jalan.
Massa BPPKB dan aparat gabungan bertahan hingga pagi, massa berlarian mencoba masuk ke dalam posko massa lawannya namun petugas kepolisian terus berusaha menghalau massa dan polisi bertahan di jalan utama Sukabumi - Cianjur.
Diredam Kapolda Jabar-Pelaku Ditangkap
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mendatangi lokasi bentrokan dua ormas. Saat itu kedatangan Rudy disambut aksi saling lempar batu. Rudy yang kebetulan baru tiba, langsung mendekat ke arah massa yang berkumpul dan mengultimatum mereka.
"Saya beri waktu kalian 30 menit untuk membubarkan diri, serahkan kepada kepolisian," kata Rudy.
Dari arah massa terdengar teriakan-teriakan menolak permintaan Rudy. Beberapa orang diduga perwakilan massa terlihat menjauh dari lokasi. "Kita minta tangkap dulu pelakunya, tangkap dulu pelakunya," teriak massa.
Belum sampai 30 menit setelah kedatangan Rudy, massa perlahan membubarkan diri. Situasi saat itu berlangsung kondusif. Selang beberapa jam setelah kejadian polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka penganiayaan yang memicu bentrok massa kelompok BPPKB dan Sapu Jagat di Sukabumi. Ketiganya diketahui sempat terlibat pengeroyokan dan penganiayaan terhadap tiga orang korban yang mengalami luka bacok.
Dua Kelompok Sepakat Damai
Diketahui usai bentrokan, pada Senin (27/1/2020) terjadi perdamaian antara kedua kubu yang terlibat bentrokan. Video perdamaian antara keduanya juga tersebar di media sosial. Proses mediasi diakukan di Mako Polres Sukabumi Kota. Mediasi itu dihadiri perwakilan dua kelompok massa dan disaksikan pihak terkait seperti perwakilan dari Pemkab Sukabumi, TNI dari Kodim 0607.
Pantauan detikcom, dua kelompok itu terlihat berdatangan ke Mako Polres Sukabumi Kota. Mereka kemudian masuk ke ruang aula vicon, yang berada dekat dengan ruang Humas Polres Sukabumi Kota. Sejumlah anggota Brimob Polda Jabar bersenjata lengkap berjaga mulai dari gerbang masuk hingga ke pintu ruangan vicon. Beberapa orang yang masuk ke dalam ruangan lebih dulu di geledah.
Terlihat menyusul kemudian Kapolres Sukabumi AKBP Wisnu Prabowo, Dandim 0607 Letkol Inf Danang Prasetyo, Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan beberapa personel Polres Sukabumi Kota lainnya.
"Hari ini kami berkumpul atas inisiasi Pak Kapolres, untuk mengislahkan dua saudara kita yang kemarin mengalami kesalahpahaman. Tentunya dalam hal ini, saya, Pak Kapolres dan Pak Dandim mencoba memediasi untuk tidak lagi menjadi persoalan-soalan yang berkelanjutan," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami yang ikut hadir dalam perdamaian itu kepada awak media.
Bentrokan di Minimarket
Kurang dari 10 bulan perdamaian, bentrokan dari dua kelompok massa yang sama kembali pecah pada Minggu (1/11/2020).
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni mengatakan kejadian tersebut dipicu kesalahpahaman antar anggota ormas yang berujung pemukulan dan berlanjut bentrokan.
"Ada sedikit kejadian pemukulan dari anggota salah satu ormas kepada dua orang dari satu ormas lainnya. Kemudian berlanjut aksi ini di jam empat sore saling bentok di daerah jalur selatan di dekat terminal tipe A," kata Sumarni kepada awak media di RSUD R Syamsudin SH.
Dari bentrokan tersebut ada empat orang korban yang mengalami luka-luka dan kini sudah mendapat penanganan medis di rumah sakit. "Kemudian dari bentrokan tersebut ada korban luka empat orang yang sudah dirawat di Bunut (RSUD Syamsudin). Kemudian kami juga melakukan pendekatan ke masing masing kelompok untuk saling bermusyawarah. Jangan sampai masalah ini semakin besar dan jangan sampai korban korban bertambah kembali," tutur Sumarni.
Penyekatan Amankan Ratusan Orang - Sita Sajam
Sukabumi sempat mencekam, berbagai kabar berseliweran terkait akan adanya pemyerangan dari salah satu kelompok massa yang datang dari luar daerah. Kepolisian cepat mengantisipasi di perbatasan menuju Sukabumi. Polisi mengamankan ratusan orang, beberapa senjata tajam (sajam) disita polisi.
Upaya menjaga kondusifitas juga dilakukan polisi hingga Senin (2/11) dinihari di salah satu Posko BPPKB di kawasan jalur longkar selatan, Kota Sukabumi.
"Semalam itu disekat dan kita lakukan razia dari BPPKB yang kumpul di jalur kita lakukan mediasi musyawarah dengan pimpinan BPPKB baik yang dari Sukabumi maupun DPP yang di Jakarta karena kebetulan hadir. Kita minta mereka menahan diri dan menyerahkan penegakan hukumnya ke Polri," kata Sumarni, Senin (2/11/2020).
Menurut Sumarni, pihak BPPKB legowo dan mendukung situasi kondusif. Meski awalnya berniat untuk melakukan aksi solidaritas, polisi dengan sigap meminta mereka mengurungkan niat tersebut. Aksi solidaritas urung dilakukan, mereka bersedia untuk membubarkan diri dan kembali ke daerah masing-masing. Situasi hingga hari ini berlangsung kondusif, meskipun penjagaan di sejumlah titik masih dilakukan petugas gabungan.