Pembangunan rumah sakit di Perumahan Acropolis, Cibinong, Kabupaten Bogor mendapat penolakan warga. Penolakan datang dari warga RW 18 Kelurahan Keradenan yang merupakan warga perumahan Acropolis. Namun pengurus RW mengaku menyetujuinya.
Eka Suryawan, perwakilan warga RW 018 mengatakan, pembangunan rumah sakit dianggap memiliki dampak jangka panjang terhadap lingkungan sekitar. Ia menyebut, warga di RW 18 tidak pernah dimintai pendapat dan persetujuannya terkait rencana pembangunan rumah sakit tersebut.
"Dampak lingkungan kan jelas dengan adanya rumah sakit kan jelas pasti ada dampak lingkungan. Mulai dari masalah limbah, terus masalah ketertiban, masalah lalulintas dan sebagainya," kata Eka, Jum'at (30/10/2020) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya begini, ada sebagian pihak yang mengklaim mereka sudah dapat izin dari warga. Tapi kami di sini kan ada, jelas kami menolak, keberadaan kami jelas dan kami menolak," tegasnya.
Eka mengaku sempat ada pertemuan bersama pihak Kelurahan terkait rencana pembangunan rumah sakit di lingkungan mereka pada Maret 2019 lalu. Tetapi menurutnya, agenda pertemuan itu adalah sosialisasi dan bukan permintaan pendapat atau persetujuan.
"Selama setahun itu tidak ada lagi informasi yang jelas, terbuka terkait rumah sakit ini. Kemudian tiba-tiba sudah ada pergerakan dan proses pembangunan. Ini yang membuat kami resah juga sebetulnya," kata Eka.
"Kemudian kita buat forum, namanya Forum Aspirasi Warga RW 18. Nah di RW 18 ini kan ada 10 RT, di forum ini ada perwakilan setiap RT. Jadi forum ini betul-betul ada dan nyata. Makanya tadi kami pasang spanduk penolakan di lahan yang mau dibangun rumah sakit itu," kata Eka.
Dalam keterangannya, Forum Aspirasi Warga RW 18 menyatakan tuntutan agar pihak rumah sakit Islam Aysha melakukan musyawarah dan mufakat Kembali untuk menjelaskan seluruh kronologis dan keberatan warga.
Selain itu, warga RW 18 juga meminta pengembang runah sakit untuk memberikan site plan yang komprehensif sekaligus mampu menjawab tuntutan dan kerugian warga jangka panjangnya.
"Jika Pengembang RSI Aysha tidak bisa memberikan jawaban terhadap keluhan warga tersebut maka kami menyatakan menolak tegas pembangunan RSI Aysha di komplek Acropolis," kata Eka.
Namun beda keterangan Ketua RW 18 Kelurahan Keradenan Rahmadi. Ia mengaku pihak RW 18 sudah memberi persetujuan rencana pembangunan rumah sakit.
"Untuk pembangunan RS Langsung saja ke Management RS. Kalau RW sudah memberikan persetujuan sesuai dengan prosedur yang ada," kata Rahmadi dikonfirnasi detikcom, Jum'at (30/10/2020).
Rahmadi menyebut, rencana pembangunan rumah sakit juga sudah disetujui warga setempat. "Sudah pak (disetujui masyarakat)," singkatnya.
Sementara itu, menanggapi penolakan beberapa warga Acropolis Legal RS Islam Ayhsa Adi Atmaka, menyebut kalau pihaknya selalu terbuka menerima masukan dari warga dan selalu bersedia jika ada warga yang masih memerlukan penjelasan.
"Tentunya kami selalu siap menerima masukan dari siapapun baik dari warga perumahan Acropolis, maupun warga lainnya di sekitar RS Islam Aysha dan tidak ada yang kami tutupi, " kata Adi melalui keterangannya, Sabtu (31/10/2020).
Terkait lahan parkir yang khawatirkan warga, lanjut Adi, lahan parkir RS Islam Aysha sudah bisa menampung sekitar 250 kendaraan roda empat, dengan rincian 60 kendaraan roda empat tersedia di dalam RS, dan apabila pada jam padat, masih tersedia lahan parkir untuk 190 kendaraan dibelakang RS.
"Kami pastikan tidak ada kendaraan parkir di badan jalan karena untuk lalu lintas sudah ada amdal lalin yang dikeluarkan oleh dinas terkait," kata Adi.
"Kami juga siap menjelaskan secara detail teknis atau mekanisme pengolahan limbah cairnya sampai terjadinya air baku mutu dan aman. Untuk limbah padat seperti alat kedokteran akan ditampung kemudian diambil pihak ketiga setiap harinya," sambungnya.
Sebagai bentuk transparansi, pihak RS juga akan mengajak warga untuk melihat langsung proses pembangunan Rumah Sakit Islam Aysha.
"Insya Allah kami akan selalu terbuka dan akan mengedepankan musyawarah sesuai ajaran Islam. Ini Rumah Sakit Islam tentunya semua kegiatannya berlandaskan Ajaran Islam," tambahnya lagi.
(ern/ern)