Warga Pangandaran Keluhkan Langkanya Gas Elpiji 3 Kg

Warga Pangandaran Keluhkan Langkanya Gas Elpiji 3 Kg

Faizal Amiruddin - detikNews
Kamis, 29 Okt 2020 13:49 WIB
Petugas operasi pasar gas LPG bersubsidi di Kecamatan Sidamulih Pangandaran tengah mengangkut tabung.
Foto: Petugas operasi pasar gas LPG bersubsidi di Kecamatan Sidamulih Pangandaran tengah mengangkut tabung (Faizal Amiruddin/detikcom).
Pangandaran -

Sebagian masyarakat Kabupaten Pangandaran kelimpungan gegara gas elpiji 3 Kg langka di pasaran. Mereka mempertanyakan menghilangnya pasokan gas tabung melon itu yang terjadi sejak beberapa pekan belakangan.

"Sudah berminggu-minggu susah cari gas. Sekalinya ada mahal, sampai Rp 27 ribu. Nggak tahu kenapa," kata Atin Kuraesin (40) warga Desa Pananjung Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Kamis (29/10/2020).

Dia mengaku mengetahui jika gas elpiji 3 Kg diperuntukan untuk masyarakat tidak mampu. Atin mengaku dirinya masih berhak membeli gas tersebut. "Soalnya banyak tetangga saya yang ekonominya lebih baik dari saya, masih pakai gas 3 Kg," kata Atin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjabat sementara Bupati Pangandaran Dani Ramdan mengaku sudah menerima laporan mengenai kelangkaan gas elpiji 3 Kg yang dikeluhkan masyarakat. "Ya sudah ada laporan, kami juga sudah melakukan langkah penanganan dengan pihak terkait. Kita sudah dapat solusinya," kata Dani.

Solusi jangka pendek adalah dengan melakukan operasi pasar. Ada 5.000 tabung gas elpiji 3 Kg yang sudah disebar ke semua wilayah. Pendistribusian dilakukan mulai hari ini.

ADVERTISEMENT

"Solusi jangka menengah diharapkan pihak agen siap melakukan pengawasan terhadap pangkalan terkait penjualan terhadap pengecer. Ada catatan di masing-masing pangkalan tercatat atau terdata siapa saja yang menjadi pengecer di masing-masing pangkalan, supaya agen efektif dan efisien untuk melakukan pengawasan. Jadi nanti alurnya terdeteksi," kata Dani.

Sementara solusi jangka panjangnya adalah penertiban pengguna atau konsumen dari gas elpiji bersubsidi tersebut. Karena saat ini banyak masyarakat mampu yang masih menggunakan gas 3 Kg, bahkan tak sedikit pelaku usaha kuliner yang menggunakan gas bersubsidi. Padahal sesuai yang tertera di tabung, bahwa gas itu hanya untuk masyarakat miskin.

"Untuk solusi jangka panjang, yaitu terkait sasaran penerima subsidi elpiji 3 kg dengan membuat kartu penerima. Dengan harapan dengan kartu itu betul-betul pembeli itu tepat sasaran," kata Dani.

(mso/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads