Ini Janji dan Komitmen Cabup Nomor 1 dan 3 untuk Majukan Sukabumi

Pilbup Sukabumi 2020

Ini Janji dan Komitmen Cabup Nomor 1 dan 3 untuk Majukan Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 28 Okt 2020 17:10 WIB
Ilustrasi Fokus Nasib Pilkada Langsung (Andhika Akbaransyah)
Foto: Ilustrasi (Andhika Akbaransyah)
Sukabumi -

Cabup Sukabumi nomor urut 3 Abubakar Sidik memiliki tekad untuk memajukan dunia pesantren. Sementara Cabup Adjo Sarjono berkomitmen membawa perubahan dan kemajuan untuk Kabupaten Sukabumi.

Cabup Abubakar adalah wajah baru di dunia politik. Dia merupakan salah satu cucu pendiri Pondok Pesantren Almasturiyah Sukabumi.

Sejak kecil dia dibesarkan dalam lingkungan yang agamis. Dia mengenyam pendidikan Islam sejak Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Selepas itu ia melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya dan meraih gelar sarjana muda dan berikutnya melanjutkan pendidikannya ke Arab Saudi mengambil jurusan Bahasa Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai dari Arab Saudi ia kemudian mengajar di Ponpes Almasturiyah seraya mengajar ia melanjutkan pendidikan ke UIN Bandung. Sejak menjadi pelajar Abubakar aktif dalam sejumlah organisasi, bahkan saat ini ia menjabat sebagai wakil ketua PWNU Jawa Barat.

"Riwayat akademis saya di pendidikan Islam, saya ini cucu pendiri pesantren Almasturiyah dan saya bergerak di Almasturiyah ditambah antar pesantren kan suka ada kekerabatan. Misalkan dengan Ponpes Sunanul Huda hubungannya misanan, terus di pesantren yang lain juga ada kekerabatan perkawinan. Pesantren itu begitu ada kekerabatan dan (hubungan melalui) perkawinan," kata Abubakar kepada detikcom, Rabu (28/10/2020).

ADVERTISEMENT

Motivasi menjadi kepala daerah dijelaskan Abubakar lebih kepada persoalan kemasyarakatan, bukan kepada persoalan pribadi atau ambisi. Ia ingin segala kebijakan itu dibuat berlandaskan pada filosofi adanya pesantren bukan hanya sekedar gambaran bahwa pesantren di mana orang memperoleh pendidikan keagamaan namun juga banyak pemikiran yang lahir dari pesantren.

"Pesantren itu pertama pengembangan pendidikan agama, benteng keramahan islam itu ada di pesantren. Yang kedua yaitu juga pengembangan kemasyarakatan dan yang ketiga mempertahankan budaya lokal. Pesantren tidak tersentuh selama ini oleh pemerintah daerah dan pusat juga karena alasan kekurangan biaya dan macam-macam padahal jantung masyarakat ada di komunitas pesantren itu, jadi jangan melihat dari ngaji saja pesantren itu ada pemberdayaan masyarakat ada dakwahnya. Fokus kita di situ, jadi menyangkut rakyat miskin semuanya. Jangan hanya melihat di perkotaan tapi juga di pedalaman," bebernya.

"Saya mendapat keluhan, kepemimpinan sebelumnya itu menjanjikan banyak kepada kyai pesantren dan itu tidak terealisasi. Padahal kontrak politiknya itu. Hanya berjalan satu tahun, yang marah itu para kyai. Marah kepada kepemimpinan sebelumnya bukan tidak diberi tapi karena tidak dipenuhi janji. Mereka membela mati-matian tapi janji tidak dipenuhi, kalau soal uang kyai itu banyak uangnya, tapi sekalinya dikhianati jadi begitulah, dorongan utama dari situ juga, bukan karena dendam tapi para kyai mengamanatkan ke saya untuk melakukan pendekatan seperti itu supaya kyai tidak dikecewakan," pungkas Abubakar.

Sementara itu, Cabup Adjo Sardjono bertekad untuk membawa kemajuan untuk Kabupaten Sukabumi. Dia mengaku maju atas desakan sejumlah tokoh masyarakat.

"Semula saya tidak ada rencana dan tidak ada ambisi untuk ikut dalam Pilkada 2020. Karena banyak tokoh yang datang ke rumah, tokoh masyarakat maupun unsur partai yang minta saya untuk maju dalam pilkada dan menyentuh hati saya. Sehingga lahir tanggung jawab moril saya untuk maju sepanjang memang mereka betul mendorong mendukung saya itu keluar dari hati nuraninya karena saya punya rasa tanggung jawab untuk Sukabumi ke depan," papar Adjo kepada detikcom, Rabu (28/10/2020).

Adjo mengaku masih ada janji politik yang belum optimal menjadi motivasi untuk merealisasikannya ketika ia ditakdirkan untuk menjadi Bupati Sukabumi.

"Karena ada janji politik yang belum optimal dilaksanakan seolah-olah menjadi tanggung jawab saya untuk merealisasikannya di masa yang akan datang. Iitulah mungkin yang jadi motivasi saya bukan karena ambisi pribadi, bukan ngejar-ngejar jabatan atau apalagi mengejar kekayaan, karena saya sudah sangat tau berapa penghasilan kepala daerah wakil kepala daerah dibanding tanggung jawabnya yang amat sangat besar baik dunia maupun akhirat," paparnya.

"Visi kami kan terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang unggul lahir batin, unggul dalam arti harus persyaratannya memiliki sumberdaya manusia yang unggul, untuk mewujudkan Sukabumi unggul harus didukung oleh SDM yang unggul, unggul dalam arti memiliki kompetensi, memiliki daya saing yang tinggi," jelas Adjo menambahkan.

Halaman 2 dari 2
(sya/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads