Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon membagikan paket berupa masker, vitamin dan hand sanitizer kepada pengendara. Masker yang dibagikan ke masyarakat merupakan hasil produksi para narapidana (napi) Lapas Kelas I Cirebon.
Kepala Lapas Kelas I Cirebon Agus Irianto mengatakan sekitar 160 napi di lapasnya yang aktif mengembangkan diri di bidang konfeksi, kerajinan dan lainnya. Termasuk pembuatan masker. Sejak pandemi, dikatakan Agus, napi di Lapas Kelas I Cirebon memproduksi masker berbahan kain.
"Di sini ada konfeksi. Kami memiliki 16 mesin jahit, empat mesin obras, dan dua mesin bordir. Yang rutin ikut produksi ada 160 warga binaan. Kalau untuk hal insidental bisa 200 warga binaan yang dilibatkan," kata Agus kepada detikcom usai membagikan bantuan paket vitamin, masker dan hand sanitizer di Jalan Kesambi Raya Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Agus mengatakan masker buatan napi salah satu menjadi produk yang diandalkan untuk kegiatan bakti sosial selama pandemi. Ia juga tak menampik sering mendapatkan pesanan masker dari lapas lain.
"Masker hasil karya warga binaan kita. Dari awal pandemi memang sudah sering kita salurkan kepada masyarakat melalui bakti sosial. Kalau pemesanan memang tidak terlalu signifikan, tapi ada," kata Agus.
Agus menerangkan sejatinya Lapas Kelas I Cirebon tak hanya memproduksi masker. Napi di lapas tersebut dilatih untuk mampu memproduksi kaus, keset, kerajinan rotan dan bola.
"Karena kondisi seperti ini jadi kita fokus produksi masker kain," ucapnya.
Menurut Agus, acara bakti sosial membagikan masker, vitamin dan hand sanitizer merupakan salah satu kepedulian Lapas Kelas I Cirebon terhadap masyarakat. Bakti sosial tersebut merupakan rangkaian peringata Hari Dharma Karyadhika.
"Tadi kami bagikan seratus paket. Insyaallah Kamis (5/10) nanti semua lapas di Ciayumajakuning (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) secara serentak bagikan masker," ucap Agus.