Warga Kabupaten Pangandaran dikejutkan dengan getaran gempa yang dirasakan pada Minggu (25/10/2020) pagi sekitar pukul 8 pagi. Meski sebagian besar wilayah Kabupaten Pangandaran sedang diguyur hujan, warga berhamburan keluar rumah.
"Gempanya terasa cukup lama dan kuat. Saya sedang beres-beres rumah langsung keluar sambil mengajak anak istri," kata Kusnadi warga Dusun Bojongjati Desa Pananjung Kecamatan/Kabupaten Pangandaran.
Hal serupa diungkapkan Deni Nurdiansyah warga Bojongsalawe Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Karena khawatir terdampak gempa, dia tak menghiraukan hujan deras yang mengguyur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang tiduran langsung keluar menembus hujan. Basah kuyup dan kaget," kata Deni. Dia mengaku sedikit tenang setelah mendapatkan informasi gempa tak berpotensi tsunami. "Setelah diperiksa di Medsos ternyata tak berpotensi tsunami. Lumayan menenangkan," kata Deni.
Dari informasi yang dirilis BMKG, gempa terjadi pukul 07.56 WIB dengan kekuatan magnitudi 5,9. Lokasinya berada di 90 Km barat daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 Km. Gempa dinyatakan tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Pihak BPBD Kabupaten Pangandaran masih melakukan penelusuran mengenai kemungkinan adanya dampak kerusakan.
Sementara itu Lilis, pedagang ikan asin di pantai barat Pangandaran mengatakan saat gempa terjadi sempat terjadi kepanikan. Wisatawan berhamburan keluar hotel. "Ada yang langsung check out, ada yang duduk-duduk saja, bahkan ada yang masih berenang. Tidak berpotensi tsunami kan?" kata Lilis.
Dia juga mengakui durasi gempa terasa cukup lama, sehingga hampir semua wisatawan mengaku merasakan getaran gempa.
(mso/mso)