7.751 Siswa di Cianjur Putus Sekolah Selama Pandemi Corona

7.751 Siswa di Cianjur Putus Sekolah Selama Pandemi Corona

Ismet Selamet - detikNews
Kamis, 22 Okt 2020 17:41 WIB
SMP 6 Purwokerto mulai mengadakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), Selasa (20/10/2020). Pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Ilustrasi siswa sekolah (Foto: Arbi Anugrah)
Cianjur - Sebanyak 7.751 siswa SD, SMP dan SMA/SMK sederajat pada tahun ajaran 2020-2021 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat putus sekolah. Faktor ekonomi di tengah pandemi menjadi salah satu penyebab tingginya angka putus sekolah.

Sekedar diketahui, jumlah siswa SD, SMP, dan SMA aktif di Kabupaten Cianjur sebanyak 441.335 siswa.

Namun berdasarkan data yang diperoleh detik.com, pada tahun ajaran 2020-2021, terdapat ribuan siswa yang putus sekolah. Untuk tingkat SD sebanyak 959 siswa, SMP berjumlah 2.415 siswa, dan untuk SMA/SMK mencapai 4.377 siswa.

"Kalau total dari SD hingga SMA/SMK sampai 7.751 siswa. Tapi untuk Disdikbud Cianjur hanya membawahi SD dan SMP, sedangkan SMA/SMK kewenangan Pemprov Jabar. Jadi kalau untuk SD dan SMP saja tercatat ada 3.374 siswa putus sekolah," ujar Sekretaris Disdikbud Cianjur Asep Saepurohman saat ditemui di Pendopo Cianjur, Jalan Siti Jenab, Kamis (22/10/2020).

Menurutnya siswa yang putus sekolah tersebut terdiri dari tidak melanjutkan ke pendidikan, ataupun putus di tengah jalan.

"Jadi itu ada yang tidak meneruskan juga, misalnya dari SD tidak lanjut ke SMP dan seterusnya. Tapi banyak juga yang putus di tengah jalan, tidak menyelesaikan pendidikannya," kata dia.

Asep mengatakan ada banyak faktor yang membuat siswa tidak melanjutkan pendidikannya, salah satunya ialah faktor ekonomi. Terlebih dengan kondisi pandemi COVID-19.

"Karena orang tua tidak punya biaya, makanya anak tersebut putus sekolah dan memilih langsung mencari pekerjaan. Tapi tidak sedikit juga yang beranggapan dengan hanya pendidikan SD atau SMP saja sudah bisa mendapat pekerjaan sehingga tak meneruskan pendidikannya," paparnya.

Ia mengaku bakal mencari solusi agar siswa putus sekolah tersebut bisa kembali bersekolah. Dengan begitu rata-rata lama (RLS) sekolah di Cianjur juga akan meningkat, tidak hanya bertahan di 6,9 tahun.

Di sisi lain, Pjs Bupati Cianjur Dudi Sudrajat Abdurachim, mengatakan Pemkab bakal menyediakan fasilitas belajar hingga memberikan jaminan biaya untuk siswa putus sekolah karena faktor ekonomi atau dari keluarga tidak mampu.

"kami akan upayakan supaya mereka bisa bersekolah, mulai dari menyiapkan sarana dan prasarana belajar, hingga bantuan untuk siswa dari keluarga tidak mampu," ungkapnya. (mud/mud)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads