Polisi masih menangani kasus hoaks video Kenneth William menyebut masjid Persatuan Islam (Persis) Bandung memutar lagi DJ. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
"Iya (masih tahap penyidikan)," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri saat dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020).
Galih juga menyatakan bila Kenneth saat ini masih dalam proses penahanan. Kenneth ditahan di rutan Polrestabes Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Tim Advokat LBH PP Persis Zamzam Rasiqin menuturkan berdasarkan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) yang diberikan oleh penyidik, kasus sudah naik ke tingkat penyidikan.
"Nah penyidik dalam waktu 90 hari akan melakukan penyidikan terhadap perkara ini," kata dia.
Selama proses penanganan perkara ini, sambung Zamzam, sejumlah orang dari Ponpes Persis sudah dimintai keterangan. Ada dua orang yang dimintai keterangan yakni pelapor dan sekuriti yang menangkap Kenneth.
"Dari pihak pelapor saksi pelapor dan lainnya sudah diperiksa dua kali di BAP juga. Pertama di BAI udah terus BAP sudah. Kalau tidak salah dulu penyidik mau meminta keterangan ahli," kata dia.
Sebelumnya, Seorang pengguna media sosial (Medsos) diamankan usai membuat kontek TikTok berupa dugaan penyebaran hoaks. Pengguna medsos berinisial KWS itu mengunggah video TikTok yang menyebut masjid tak berakhlak lantaran menyetel musik.
Video TikTok itu viral di medsos sejak Senin (5/10/2020). Seperti dilihat detikcom, video berdurasi 15 detik itu memperlihatkan pria yang merupakan pengguna medsos itu sedang berdiri di sebrang masjid pesantren milik Persatuan Islam (Persis) di Jalan Pajagalan, Kota Bandung.
"Guys gua lagi jalan-jalan, terus gua denger suara ini. Ternyata suaranya dari sana," ucap pria tersebut sambil menunjuk masjid.
"Yang nyetel lagu ini bener-bener nggak ada akhlak, kacau... kacau aduh," katanya melanjutkan.
Dalam video itu memang terdengar suara musik. Adapun musik yang terdengar seperti musik beat atau musik DJ.
(dir/mud)