Tuding Cellica-Aep Money Politik, Ketua NU Karawang Minta Maaf

Tuding Cellica-Aep Money Politik, Ketua NU Karawang Minta Maaf

Luthfiana Awaluddin - detikNews
Senin, 19 Okt 2020 18:22 WIB
Cawabup Karawang Aep Syapuloh bersama pasangannya Cellica Nuracahdiana memperlihatkan nomor urut di Pilbup Karawang.
Foto: Istimewa
Karawang -

Ketua NU Karawang Ahmad Ruhyat Hasby menyampaikan permintaan maaf karena telah menuduh lima kiai telah menerima uang dari pasangan calon petahana Cellica Nurrachdiana-Aep. Ia mengaku tuduhannya tidak berdasar sama sekali.

"Saya sampaikan permohonan maaf dari hati yang paling dalam atas kekhilafan saya menyebut beliau (lima kiai) menerima bantuan Rp 250 juta dari Paslon nomor 2 yang saya posting di WAG MWC NU Karawang yang bocor ke publik," ujar Ahmad yang akrab dipanggil Uyan melalui pesan singkat pada detikcom, Senin (19/10/2020).

Ia mengaku telah keliru membuat narasi yang menuding Cellica-Aep dan PKS menebar uang saat sowan ke 5 Kiai NU. "Saya akui itu kesalahan fatal yang saya lakukan, karena yang saya tulis itu tidak berdasar sedikitpun," kata Uyan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Uyan menuduh pasangan Cellica-Aep dan PKS telah memberikan uang pada lima kiai di Karawang saat sowan. Lima kyai NU yang dituding mendapat uang dari Cellica Aep adalah Kyai Ujang Badruddin dari Ponpes Nurusalam di Medang Asem, Kyai Wawan Jarakah, pengasuh Ponpes Baitul Burhan di Tempuran, Kyai Tatang Syihabuddin, pengasuh Ponpes Annihayah di Rawamerta, Kyai Abdul Goni Maruf, pengasuh Ponpes Alhidayah, Rawamerta dan Kyai Agus, dari Ponpes Sabilul Khair, Manggung Jaya Cikul.

Tudingan itu langsung dibantah Kiai Ahmad Tatang Syihabuddin, Kepala Pondok Pesantren Annihayah, Rawamerta, Karawang saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (17/10/2020). "Kiai Uyan kami nilai telah mencemarkan nama baik pesantren dan NU. Kami tidak pernah menerima uang dari pasangan calon manapun," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Tudingan itu juga dibantah tim pemenangan Cellica-Aep. "Mana buktinya? Paslon Cellica-Aep tak pernah membeli suara warga pesantren melalui Kiai," kata Dian Fahrud Jaman, dari Tim Pemenangan Cellica-Aep kepada detikcom, Senin (19/10/2020).

Sementara itu Pakar komunikasi dari Universitas Singaperbangsa Karawang menilai Ketua NU Karawang Ahmad Ruhyat Hasby alias Uyan telah melakukan kampanye hitam.

"Sebab Kiai Uyan menuding lawan politik adiknya tanpa menyertakan bukti baik foto atau video," kata Eka Yusup, pakar Komunikasi Politik Unsika kepada detikcom, Senin (19/10/2020).

Apalagi, kata Eka, informasi yang disebar Uyan adalah politik uang, suatu perilaku tercela dalam pemilu. Kampanye hitam yang dilakukan Uyan, menurut Eka secara tidak langsung bakal berdampak negatif kepada pasangan Ahmad Zamakhsyari alias Jimmy dan Yusni Rinzani. Diketahui Jimmy merupakan adik kandung Uyan.

"Imbasnya bakal negatif kepada Jimmy-Yusni, karena Uyan yang menyeru supaya adiknya Jimmy dipilih tak bisa membuktikan tudingannya. Masyarakat Karawang sudah pandai dan mampu menilai," ujar Eka.

Kecuali, kata Eka, Uyan mampu menyertakan bukti jika Cellica-Aep menebar uang ke 5 Kiai NU. "Jika Kiai Uyan mengungkapkan buktinya, maka itu akan jadi pukulan telak kepada Cellica-Aep," kata Eka.

(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads