"Belum ada informasi terkait itu (jenis vaksin). Yang penting kita siapkan saja, tempatnya. Karena saya yakin kan pemerintah punya perhitungan yang matang terkait dengan uji klinis vaksin-vaksin itu. Kalau vaksinnya dari mana, kita belum mendapat informaai lebih lanjut," kata Bima Arya ditemui usai rapat koordinasi terkait kedatangan Perdana Menteri Jepang ke Istana Bogor di Makoren 021/Surya Kencana, Kota Bogor, Senin (19/10/2020).
Bima menyebut, simulasi vakainasi nantinya akan dilakukan di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor. Sementara proses pemberian vaksin dilakukan Pemkot Bogor di 25 puskesmas di Kota Bogor.
"Kita diminta disiapkan saja tempatnya, lokasinya di 25 puakesmas di seluruh bogor. Kemudian sekitar 150 ribu penduduk dengan prioritas yang sudah disampaikan," sebut Bima.
Seperti diberitakan sebwlumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pemberian vaksin Corona akan dilakukan mulai November 2020 mendatang kepada warga Kota Bogor.
Pada tahap pertama, pemberian vaksin diberikan kepada tenaga kesehatan dan pelayan publik yang beresiko tinggi terpapar Corona.
"Kota Bogor menyiapkan Puskesmas Tanahsareal untuk pelaksanaan pemberian vaksin. Hari ini akan kita akan matangkan, jadi berdasarkan arahan Pak Menko (Luhut Panjaitan), kemungkinan besar pemberian vaksin jika tidak ada halangan akan dilakukan mulai Bulan November," ungkap Bima Arya, Rabu (14/10/2020).
Pada tahap pertama, kata Bima, pemberian vaksin akan dilakukan terhadap tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik yang memiliki intensitas tinggi bertemu dengan banyak orang dan berisiko terpapar Corona.
Tidak hanya warga Kota Bogor, sebanyak 1,2 juta warga Kabupaten Bogor juga akan menjalani vaksin Corona dalam waktu dekat ini.
"Dari total jumlah penduduk 6 juta jiwa, Pemkab Bogor harus menyerahkan data sebanyak 1.2 juta jiwa sebagai calon penerima vaksin tahap pertama," kata Ade Yasin dikutip dari rilis Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) Kabupaten Bogor, Rabu (14/10/2020).
Ade Yasin menyebut, sasaran penerima vaksin pada tahap pertama yakni petugas kesehatan dan orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus Corona.
"Vaksin tersebut diutamakan untuk orang-orang yang sering kontak dengan orang lain. Seperti tenaga kesehatan, Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayan Publik,TNI-Polri, Jurnalis hingga ke RT/RW akan dicatat sebagai penerima vaksin," beber adik kandung mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin ini. (ern/ern)