Kasus Covid-19 klaster Pondok Pesantren di Kabupaten Tasikmalaya mengalami lonjakan. Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya klaster pondok pesantren tercatat lebih dari 200 orang.
"Tidak hanya satu pesantren yah, ada beberapa pesantren. Total keseluruhannya lebih dari 200 orang terkonfirmasi positif Covid-19," ucap Muhammad Zein, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 di kantornya, Senin (19/10/2020).
Kebanyakan kasus konfirmasi Positif ini merupakan santri yang tidak memiliki gejala. Mereka yang terkonfirmasi positif tanpa gejala akhirnya jalani isolasi mandiri di Pondok Pesantren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melibatkan pemerintah daerah, satuan tugas internal pondok pesantren turut andil juga dilibatkan dalam perawatan santri di lingkungan pondok.
"Jadi yang otg ini tidak dirawat di rumah sakit. Dia dibiarkan isolasi mandiri di lingkungannya agar tidak stress dan tidak turun imunnya. Kecuali yang bergejala kita bawa ke rumah sakit," jelas Zein.
Sementara itu, Data berbeda justru ditunjukkan pihak Pondok Pesantren Cipasung. Data sementara, kasus konfirmasi Covid-19 yang tercatat di Pondok Pesantren ini mencapai 340 orang.
"Terbaru hari ini keluar hasil lab nya, ada 39 hari ini. Yang total hampir 340 orang," ungkap Haryadi, Ketua Relawan Covid 19 Pondok Pesantren Cipasung.
Dari sekian banyak santri yang terpapar, 130 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh atau negatif. Mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing masing untuk lanjutkan isolasi mandiri.
"Alhamdulillah 130 sehat dan bisa pulang dengan ditandai surat pengantar dari rumah sakit. Kami minta masyarakat kalau ada santri Cipasung pulang jangan dikucilkan. Mereka sudah sembuh kok sudah negatif. Memang masih harus isolasi mandiri di rumahnya," ujar Haryadi.
Simak juga video 'Cegah Corona, Ponpes Salafiyah Polman Pulangkan 700 Santrinya':