Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan belum muncul klaster Corona usai maraknya aksi massa menolak UU Omnibus Law. Tapi, perkembangan penambahan kasus di wilayahnya memang ia nilai cukup signifikan.
"Penambahan cukup signifikan. Cuma belum tahu apakah ini karena demo atau karena ada klaster keluarga, ini perlu kita telusuri," kata Wahidin di Serang, Banten, Senin (19/10/2020).
Pihaknya memang tidak melakukan tracing dan tracking terhadap mereka yang melakukan aksi. Dari laporan penambahan yang ia terima, pasien positif didominasi dari Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang dan Cilegon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, jumlah kasus konfirmasi positif mencapai 7.622 kasus. Namun menurut Wahidin angka kesembuhan cukup tinggi dan angka kematian dinilai rendah.
"Dari perkembangan sekarang, angka penyembuhan cukup tinggi," ujar Wahidin.
Di lain pihak, kapasitas rumah sakit yang menangani Corona sendiri saat ini sudah 90 persen. Sebagian warga katanya ada yang melakukan isolasi mandiri tapi kemudian sembuh.
"Ini yang menurut saya menggembirakan," ucap Wahidin.
Pemprov tidak melakukan pendekatan politik atas maraknya demonstrasi. Hanya ia meminta bahwa massa yang demo untuk tetap memakai masker meskipun sulit untuk menjaga jarak.
"Dari awal saya bilang silahkan demo (tapi) perhatian protokol kesehatan. Demo pakai masker, cuma jaga jarak mustahil, kalau masker jangan ditinggal, pendekatannya pendekatan kesehatan bukan politik," kata Wahidin.
Sebagai informasi, update angka positif di Banten per Minggu (18/10) pukul 18.00 WIB mencapai 7.622 kasus. Yang sembuh ada 6.072 dan meninggal 256. Sisanya 1.294 masih dirawat dan zona merah ada di Kabupaten Tangerang dan Tangsel.