Sejumlah peristiwa menyedot perhatian di Jawa Barat, Jumat (16/10/2020). Mulai dari 'kuyang' yang teror warga Baleendah tertangkap hingga mahasiswa Bandung berencana menggelar aksi unjuk rasa di moment satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:
Teror 'Kuyang' di Baleendah Berhasil Ditangkap
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pemburu hantu yang datang ke Kampung Pengkolan Baleendah, Kabupaten Bandung berhasil menangkap 'kuyang' yang meneror warga. Meski begitu, warga masih merasa was-was.
Rupanya, dari keterangan salah satu warga, makhluk gaib yang menghantui warga bukan 'kuyang' melainkan jin yang menyerupai kuyang.
"Alhamdulillah waktu Selasa (13/20) malam sudah ada yang datang ke sini. Dia bareng satu warga yang bisa juga. Terus mereka kaya gerakan gitu saya kurang paham. Dan katanya sudah dapat, terus juga bukan 'kuyang' model jin hitam yang mirip kaya kuyang," kata salah satu warga Andri Febriyana yang menyaksikan proses.
Andri mengatakan, gerakan sejenis ritual itu dilakukan di kawasan pemakaman yang berada tidak jauh dari pemukiman warga. Setelah berhasil ditangkap, si pemburu itu memasukkan 'kuyang' ke dalam sebuah botol. Kemudian dibakar oleh warga.
"Kemarin ada saksi beberapa warga. Si aa itunya bilang kalo sekarang belum tahu apa beres atau belum, liat lima hari ke depan," ujar Andri.
Selain itu, warga lain yang ikut menyaksikan Ikin Sodikin mengatakan meskipun sudah dikatakan ditangkap sebagian warga masih merasa was-was. Warga pun dibuat resah karena banyak orang yang tidak dikenal masuk ke wilayah perkampungan mereka.
"Iya kebetulan saya lihat prosesnya saya juga yang bakar botol itu. Katanya mah sudah ditangkap pake botol itu. Tapi saya sama warga tetap was-was dan waspada biar enggak kecolongan," kata Ikin.
Objek Wisata di Lembang Makin Sepi
Biasanya Lembang adalah tujuan favorit di setiap weekend oleh warga Jakarta dan sekitarnya. Sekarang, Lembang sepi cuma dikunjungi 15 persen wisatawan dari biasanya.
Menjelang akhir pekan, objek wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat boleh dibilang selalu menjadi primadona wisatawan, terutama dari Jakarta dan sekitarnya. Tapi, beberapa bulan belakangan, kunjungan wisata ke Lembang mengalami penurunan sangat signifikan.
Statistik menunjukkan kunjungan wisatawan ke Lembang hanya menyisakan 15 persen ketimbang kunjungan normal. Penutupan wilayah saat pandemi COVID-19 menjadi penyebabnya.
Saat ini kunjungan ke objek wisata Lembang sangat menurun drastis, paling sisa 15 persen dari normalnya. Itu juga kebanyakan pengunjung lokal Jawa Barat," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat Sri Dustirawati, Jumat (16/10/2020).
Menurutnya, faktor penyebab menurunnya kunjungan wisatawan di destinasi wisata Bandung Barat, khususnya Lembang, karena pemberlakuan PSBB dan masih takutnya masyarakat mendatangi objek wisata.
"Sangat terasa penurunannya itu ketika PSBB Jakarta, karena kan mayoritas wisatawan kita itu dari Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang. Belum lagi masih pada takut sebetulnya, khawatir terpapar COVID-19," ujarnya.
Testimoni Henky Kurniawan Usai Divaksin
Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan, salah satu dari pejabat di Bandung yang menjadi relawan vaksin COVID-19 Sinovac. Dia telah mendapatkan suntik vaksin pertamanya, Jumat (16/10/2020).
Sebelum menjalani penyuntikan, dia telah melakukan beberapa tahapan sebelumnya. Mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga tes swab.
Setelah hasil swabnya dinyatakan negatif COVID-19, Hengky kemudian menjalani penyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac, di Puskesmas Garuda, Kota Bandung.
Pantauan detikcom pukul 13.35 WIB, Hengky tiba dengan menggunakan kaos merah putih di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, terlambat setengah jam dengan waktu yang dijadwalkan yaitu pukul 13.00 WIB.
Sebelum masuk ke dalam Puskesmas, dia juga menggunakan kartu relawan, masker, dan mencuci kedua tangan sebagai salah satu poin utama protokol kesehatan COVID-19.
Hengky mengatakan, penyuntikan kali ini dia dalam kondisi fisik yang sehat. "Kesiapan fisik alhamdulillah hari ini sehat wal afiat, tidak dalam keadaan flu atau batuk. Masih hampir sama dengan kemarin nanti datang lagi kemudian pemeriksaan fisik, pernapasan, baru penyuntikan," kata Hengky sesaat sebelum melakukan suntik vaksin.
Usai melakukan penyuntikan, Hengky mengaku belum merasakan efek samping seperti nyeri atau demam. Dia mengatakan, saat selesai suntik vaksin biasanya efek samping dirasakan pada 30 menit pertama.
"Sekarang sih belum terlalu kerasa nyeri yah tapi memang kalau 30 menit ke depan ada nyeri baru kita periksa lagi," kata Hengky saat ditemui seusai suntik vaksin di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung.
20 Oktober Mahasiswa di Bandung Demo Besar-besaran
Mahasiswa se-Bandung Raya akan kembali menggelar demonstrasi besar-besaran di Bandung tepat satu tahun pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yakni 20 Oktober mendatang.
Aksi demo ini akan digelar berturut-turut selama tiga hari yakni 20-22 Oktober 2020. Ada beberapa elemen mahasiswa yang akan turun aksi dari mulai BEM kampus, Poros Revolusi Mahasiswa se-Bandung Raya (PRMD), hingga Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Bandung.
"Ya kita nanti kita akan bergabung dengan kolektif lainnya dengan buruh dan mahasiswa kolektif lain. Melakukan pergerakan di Bandung dan beberapa perwakilan ke Jakarta," kata Koordinator Aksi PRMB Ilyas Ali Husni saat ditemui beberapa saat lalu.
Dalam rencana aksi itu mereka juga akan mengambil sikap untuk menolak jalur yudicial review. Menurutnya, jalur yudicial review menandakan perlemahan peran dan fungsi pemerintah.
"Kami mengutuk segala bentuk pembungkaman demokrasi yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat indonesia untuk tidak takut terlibat dalam mengeluarkan pendapat," kata Ilyas.
"Jelas menyatakan menolak penuh akan jalur-jalur diplomatis atau yudicial review ke MK. Jelas itu upaya reduksi gerakan, dan kami akan terus menggejolakkan massa di Bandung hingga omnibus itu dicabut," ujarnya.
Ribuan Pemilih Ganda di Pilkada Kabupaten bandung
Bawaslu Kabupaten Bandung menemukan ribuan pemilih ganda di daftar pemilih tetap yang baru saja ditetapkan KPU. Ada sekitar 4 ribu pemilih ganda dari 2,3 juta total pemilih dalam Pilkada Bandung 2020.
Sebelumnya, KPU Kabupaten Bandung telah menetapkan jumlah DPT yang memiliki hak pilih dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung 2020. Ada penurunan angka dibandingkan dengan jumlah DPT saat Pileg dan Pilpres di 2019.
"Kami menemukan masih banyak pemilih ganda dan itu sudah kita sampaikan, jumlahnya kurang lebih 4 ribu lebihan pemilih ganda. Kemudian yang kami sampaikan juga ada WNA," ujar Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Bandung Hedi Ardia, Jumat (16/10/2020).
Hedi menambahkan, yang disebut dengan ganda yakni adanya kesamaan pada NIK, nama lengkap serta tanggal lahir pada sejumlah pemilih. Kecamatan Baleendah menjadi kecamatan dengan angkat pemilih ganda terbanyak.
"Paling banyak yang ganda itu dari Baleendah. Tandanya itu karena NIK-nya sama, nama sama, tanggal lahirnya sama," katanya.