Melihat Rumah Pekerja Terdampak COVID-19 di Bandung

Melihat Rumah Pekerja Terdampak COVID-19 di Bandung

Wisma Putra - detikNews
Kamis, 15 Okt 2020 14:17 WIB
Industri rumahan di Kota Bandung berdayakan warga korban PHK.
Foto: Industri rumahan di Kota Bandung berdayakan warga korban PHK (Wisma Putra/detikcom).
Bandung -

Sejumlah cara dilakukan untuk membantu warga korban PHK imbas pandemi COVID-19. Salah satunya seperti dilakukan oleh sejumlah pelaku industri rumahan yang ada di Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

Beberapa industri rumahan di kawasan tersebut memberdayakan warga yang menjadi korban PHK. Hal itu merupakan sesuatu yang positif di tengah ketidakpastian ekonomi.

Ada tiga industri rumahan yang mampu menjadi 'dewa penolong' sejumlah pekerja korban PHK. detikcom berkesempatan berkunjung ke tempat produksi pakaian berbahan baku rajut milik Sansan Kurniawan (42). Berbagai produk seperti cardigan dan bando berbahan baku rajut diproduksi di tempat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat, sejumlah pekerjaan sangat telaten menggunakan mesin rajut dan mesin jahit lingking. Beberapa pekerja di tempat ini merupakan korban PHK imbas COVID-19.

Tak hanya di tempat Sansan, produksi pakaian berbahan rajut juga dibuat di tempat milik Hendi Hermawan.

ADVERTISEMENT

Selain di home industri pakaian rajut, detikcom juga berkesempatan mendatangi home industri aksesoris mebel milik Iwan Ganiwan (53).

Gagang lemari, pegangan laci berbahan baku plastik bekas diproduksi di tempat milik Iwan. Sama seperti di tempat Sansan dan Hendi, beberapa pekerja di tempat Iwan merupakan warga korban PHK.

Ketua RW 11 Cisaranten Endah Asep Saepudin (40) mengatakan, home industri di tempatnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun menurutnya saat ini ada beberapa pekerja yang diserap akibat terdampak COVID-19.

"Kalau perusahaan (kecil) ini sudah lama, sudah 12 tahun cuman ada beberapa orang yang tadinya bekerja di perusahaan lain, karena terdampak dan disini tetap produksi makannya diserap tenaga kerjanya kesini," kata Asep kepada detikcom.

Menurutnya, home industri yang ada di RW 11 Cisaranten Endah ada banyak. Namun yang dialihfungsikan sebagai rumah pekerjaan terdampak COVID-19 ada tiga.

"Dua bidang rajut dan satu alat-alat mebeul. Alat-alat mebeul ke Jakarta, Tasik dan Karawang. Untuk rajut ke Jakarta sama, tapi sekarang diproduksi buat (penjualan) online," ungkapnya.

Asep menuturkan, keberadaan rumah pekerja terdampak COVID-19 ini sangat berguna bagi warga yang terkena PHK di tempat kerja sebelumnya.

"Alhamdulillah sangat membantu. Kebetulan di sini 10 orang, tempat rajutan ada dua tempat masing-masing kurang lebih lada lima orang lima orang (menyerap tenaga kerja)," tuturnya.

Menurutnya, meski banyak warga yang mendapat PHK tapi tidak semuanya bisa terserap. "Masih kekurangan tenaga kerja, karena di rajut ini harus tenaga ahli (harus punya skill), jadi kekurangan," ujarnya.

Asep juga menyebut, di masa pandemi COVID-19 ini, para pelaku industri rumaha masih menemukan kendala. Terutama permodalan.

"Ada sedikit kendala ya, karena mungkin semua home industri disini kebetulan kekurangan bantuan. Tolonglah kepada pemerintah bantuan kucuran dana, karena home industri disini belum tersentuh bantuan pemerintah. Dengan ada bantuan dari pemerintah mungkin banyak terserap tenaga kerja yang terdampak COVID-19," ujarnya.

(wip/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads