Okupansi Hotel Terganggu, Buka Tutup Jalan Asia Afrika Akan Dievaluasi

Okupansi Hotel Terganggu, Buka Tutup Jalan Asia Afrika Akan Dievaluasi

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 14 Okt 2020 14:27 WIB
Foto udara suasana penutupan jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/9/2020). Pemerintah Kota Bandung menutup sejumlah jalan protokol di jam-jam tertentu guna meminimalisir kerumunan pada era adaptasi kebiasaan baru yang diperketat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pras.
Buka tutup jalan di Bandung (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Bandung -

Kebijakan buka tutup jalan di Jalan Asia Afrika akan dievaluasi kembali oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung. Sebab, berdampak ke sektor ekonomi.

Kebijakan tersebut, disinyalir berdampak pada okupansi hotel di kawasan Jalan Asia Afrika, hingga mengalami penurunan kembali.

"Ada aspirasi terkait (buka tutup) Jalan Asia Afrika ada beberapa hotel kami dengar agak keberatan mereka karena terjadi okupansi, nanti kita lihat," kata Sekda Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Rabu (14/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ema menyebut, dampak okupansi itu disampaikan oleh pihak hotel kepada Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung.

"Dampak penutupan terhadap okupansi itu versi pengusaha hotel ya, buka versi kami," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Untuk kebijakan buka tutup jalan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Wali Kota Bandung dan Polrestabes Bandung.

"Nanti kita akan bicara, dengan Pak Wali Kota dan kepolisian, mereka juga kan bagian dari Gugus Tugas, nanti kita ajak bicara supaya clear dan bertanggungjawab secara keseluruhan," jelasnya.

"Ini bukan nama individu atau satu institusi, tapi kita bicara gugus tugas yang notabene melibatkan seluruh institusi," tambahnya.

Selain itu, Ema menambahkan, belum ada tempat hiburan yang direlaksasi lagi meski Kota Bandung kini kembali ke zona orange.

"Belum, nanti kita lihat, kita ada waktu satu Minggu untuk lakukan evaluasi, saya akan bicara dengan gugus tugas," pungkasnya.

(wip/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads