Sebanyak 70 jiwa dari 21 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Cengkuk, Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak korban kebakaran pada Kamis (8/10/2020) lalu masih tinggal di tenda-tenda penampungan yang disiapkan para relawan dan BPBD Kabupaten Sukabumi.
Meskipun begitu aktivitas pertanian warga masih berjalan. Beberapa dari mereka memilih untuk bertani dan sorenya kembali ke tenda penampungan. Pasokan bantuan hingga hari ini masih mencukupi. Saat ini proses pembangunan hunian masih menunggu keputusan dari kasepuhan adat Ciptagelar.
"Untuk pembangunan rumah kembali warga terdampak, kita masih menunggu hasil kesepakatan dengan sesepuh kampung adat kasepuhan Ciptagelar karena kampung Cengkuk ini masuk kampung adat yang menginduk ke Ciptagelar," kata Feri Fahmi Algadri, Kades Margalaksana, Senin (12/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertimbangan keputusan dari kasepuhan adat dijelaskan Feri, karena mayoritas bangunan rumah di lokasi yang terbakar harus pakai kayu dengan atap rumbia anyaman daun kirai. Saat ini pembangunan kembali pemukiman memang diharapkan warga setempat.
"Karena di kampung adat ini bangunan rumah harus pakai kayu atapnya ijuk, kemarin ada dari pihak donatur yang sudah ingin membangunkan kembali rumah warga yang terdampak dari (bata) hebel tapi kami masih menunggu dari kasepuhan adat," lanjutnya.
Pantauan detikcom, warga terlihat mengantre pembagian logistik, satu persatu nama mereka dipanggil menggunakan pengeras suara. Aktivitas relawan memang cukup aktif sejak hari pertama peristiwa kebakaran melanda permukiman warga.
"Alhamdulillah sampai saat ini penanggulangan sudah maksimal, bantuan juga baik kebutuhan sembako maupaun pakaian sudah di salurkan yang berasal dari para donatur, karena banyak kiriman logistik yang masuk dari para donatur," sambung Feri.
Karena masih ada warga yang beraktivitas di kebun, saat ini warga menginginkan adanya bantuan peralatan pertanian selain perabotan lainnya.
"Yang sangat dibutuhkan warga terdampak saat ini alat pertanian, perabotan seperti lemari. Catatan kami, rumah dalam satu kampung itu totalnya 24 bangunan, yang 21 rumah ludes terbakar, 3 rumah terdampak, satu mushala dan warung serta bengkel," pungkas dia.
Diberitakan, suasana sore di Kampung adat Cengkuk, Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi mendadak gaduh. Kobaran api tiba-tiba muncul dari salah satu rumah, warga berlarian menyelamatkan diri. Dibantu angin, api dengan cepat merembet ke rumah lainnya.
Kebakaran menghanguskan 21 rumah di kampung tersebut, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, hanya dalam waktu 1 jam seluruh rumah warga nyaris rata dengan tanah. Sejumlah relawan sosial bergerak, melakukan asessment kepada warga yang terdampak.
"Keterangan warga peristiwa kebakaran melanda sekitar pukul 16.30 WIB, jadi pukul 17.30 WIB itu sudah hangus semua. Informasi dari Pak Agan, BPD desa diuga api berasal dari hubungan pendek arus listrik," kata Hamzah Fansuri, relawan Sukabumi Sehati Gerak Bersama kepada detikcom, Jumat (9/10/2020).
(sya/mso)