Sepekan lebih tertutup longsor, akses jalan di tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur kembali dapat dilalui kendaraan. Banyaknya titik longsor dan jalan yang sempit membuat normalisasi jalan membutuhkan waktu lama.
Pengamat Ruas Jalan Sukanagara-Sindangbarang UPTD Dinas PU Bina Marga Provinsi Jabar Bubun Bunyamin, mengatakan ada 30 titik longsor di Kecamatan Cijati, Leles, dan Agrabinta. Panjang longsoran beragam, mulai dari 50 meter hingga 200 meter.
"Setelah sepekan penanganan dengan menggunakan 3 alat berat, seluruh titik longsor yang menutupi jalan sudah dinormalisasi dan bisa dilalui kendaraan," kata dia via telepon seluler, Senin (12/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurutnya UPTD Bina Marga Provinsi Jawa Barat masih melakukan penanganan lumpur dan sisa material longsoran di kanan kiri jalan, supaya bisa dilalui dua arus kendaraan.
"Memang sudah bisa dilalui, tapi bergantian. Sekarang diupayakan supaya bisa dilalui dua arus kendaraan," kata dia.
Ia mengungkapkan pembersihan material longsoran membutuhkan waktu lama karena akses jalan sempit, sehingga hanya alat berat berukuran sedang yang bisa digunakan.
"Sebenarnya kalau alat berat yang besar bisa masuk, penanganan akan lebih cepat. Tapi karena jalan sempit jadi pakai alat berat berukuran sedang. Akibatnya penanganan jadi lama, ditambah material longsoran tidak hanya tanah tapi batu besar," ucapnya.
Bubun menambahkan, meski sudah bisa dilalui, pengendara diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintas, terutama saat hujan lebat.
"Tetap hati-hati, karena jalan masih licin. Waspada juga jika melintas saat hujan, dikhawatirkan terjadi longsor susulan," ujarnya.
Sekadar diketahui, tiga kecamatan di Cianjur dilanda banjir bandang dan longsor, Jumat (3/10/2020) lalu. Akibatnya ratusan rumah terdampak dan puluhan titik longsor terjadi hingga menutup jalan.
(mso/mso)