Sejumlah fasilitas umum di lingkungan perkantoran Pemprov Jabar rusak setelah didera gelombang demonstrasi sejak 6 hingga 8 Oktober 2020. Kepala Biro Umum Setda Jabar Sumasna mengatakan rata-rata kerusakan terjadi di luar lingkungan Gedung Sate.
"Kemarin dan sekarang kita tengah melakukan inventarisasi. Titik-titik kerusakan rata-rata di luar lingkaran Gedung Sate, walau pun ada bangunan kita yang kalau dalam jangkauan lingkaran ada kerusakan, seperti di Gedung Setda B dan beberapa pos pengamanan," ujar Sumasna saat ditemui detikcom di Gedung Sate, Jumat (9/10/2020).
Untuk kerusakan di bagian luar, Sumasna mengatakan fasilitas yang rusak di antaranya aksesoris taman dan trotoar. Sementara di bagian dalam, kaca di Gedung Setda B dan pos pengamanan pecah karena lemparan batu oleh demonstran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk yang di luar kita identifikasi itu taman, itu ada juga yang mereka siapkan untuk 'amunisi' dengan melepaskan (material) trotoar, kemudian aksesoris di Gasibu yang dilepaskan mungkin juga untuk 'amunisi' ketika lempar-lemparan," ucap Sumasna.
![]() |
Sumasna mengatakan tingkat kerusakan fasilitas umum di perkantoran Gedung Sate relatif kecil. Pasalnya, pengamanan yang dilakukan TNI-Polri berjalan efektif dalam mengantisipasi kerusakan yang lebih besar.
"Kerusakan itu yang paling berat itu terjadi hari ketiga, hari pertama dan hari kedua tidak separah hari ketiga. Walau aparat keamanan cukup baik dalam meminimalisasi kerusakan yang dihadapi oleh Gedung Sate," tuturnya.
![]() |
Rencananya, meski aksi mogok nasional yang dilakukan oleh buruh berakhir pada 8 Oktober lalu. Namun, dikabarkan demonstrasi masih akan berlangsung hari ini, Jumat (9/10). Polisi pun masih bersiaga di Gedung Sate dan Gedung DPRD Jabar.
"Untuk mencegah kerusakan yang paling efektif adalah teman-teman yang demo bisa menahan diri, ketika aspirasi disampaikan jangan sampai anarkis dan kita berharap efektivitas kemarin didukung oleh keamanan, kalau seperti kemarin mudah-mudah tidak ada kerusakan. Kami mohon kesadaran pendemo jangan sampai punya niat lain untuk merusak sarana, karena sarana itu kan dananya dari APBD," tutur Sumasna.