Insiden penembakan gas air mata saat demonstrasi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja, berujung pengaduan Universitas Islam Bandung (Unisba) kepada Polda Jabar. Aduan tersebut dilayangkan lantaran satu pos jaga dan gedung kuliah di kampus rusak.
Rektor Unisba Edi Setiadi mengatakan, kondisi mahasiswa yang terdorong untuk melakukan aksi penolakan UU Omnibus Law merupakan bentuk keprihatinan mereka terhadap bangsa.
Sementara itu, para mahasiswa demonstran masuk ke area kampus Unisba untuk menghindari tembakan gas air mata. Kejadian tersebut terjadi selama dua hari berturut-turut pada 7-8 Oktober 2020 di malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka memaksa masuk ke Unisba karena menghindari tembakan gas air mata dari polisi. Masuknya mahasiswa ke area kampus di luar kendali kami karena kampus sebenarnya saran pendidikan yang tidak perlu menerapkan penjagaan baik personil maupun sarana yang sangat ketat," kata Edi dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (9/10/2020).
Lebih lanjut, meskipun sudah masuk ke area kampus, Edi mengatakan, ada anggota polisi yang menembakan gas air mata ke dalam kampus bahkan terdengar ledakan yang mengarah ke dalam kampus Unisba hingga memecahkan kaca pos penjagaan.
Atas kejadian tersebut, Edi memohon kepada pimpinan Polri terutama Polda Jawa Barat dapat mengendalikan anggotanya.
"Kami memohon pimpinan Polri dapat mengendalikan anggotanya supaya tidak bertindak berlebihan ke area kampus karena itu fasilitas perkuliahan yang bertujuan mencerdaskan bangsa," kata Edi.
"Selain itu, kami pun memohon agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, karena kami pun mengetahui tugas dan fungsi kepolisian, terutama tugas mengayomi dan melindungi masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kaca gedung perkuliahan dan pos keamanan di Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali rusak, buntut kerusuhan antara Polisi dan demonstran tolak Omnibus Law UU Ciptakerja, Kamis (8/10/2020).
detikcom langsung melihat kerusakan yang terjadi di dua gedung milik Unisba tersebut. Kerusakan pertama terjadi di gedung perkuliahan Unisba Tamansari 1, di mana salah satu kaca di gedung perkuliahan tersebut pecah.
Kedua, kaca pintu dan satu jendela di pos keamanan LPPM Unisba yang ada di Jalan Punawarman juga pecah dan hingga pagi ini, pecahan kaca di pos keamanan tersebut masih berserakan.
"Terjadi (kerusuhan), mahasiswa masuk ke dalam (kawasan kampus) ada beberapa bom smoke yang diledakan, kemudian salah satunya yang mengenai kaca, ini tidak pecah (bom smoke)," kata Kepala Security Unisba Asep Heri, Jumat (9/10/2020).
Selain itu, ditemukan satu selongsong gas air mata yang berhasil meledak di halaman kampus dan diamankan sebagai barang bukti.
(mud/mud)