Bandung -
Kericuhan demonstran dan polisi terjadi di kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari, Rabu (7/8) malam. Insiden tersebut diduga berkaitan dengan aksi demonstran menolak UU Omnibus Law Cipta kerja yang berujung rusuh di depan gedung DPRD Jabar dan kawasan Dago.
Kaca pos satpam di kampus Unisba pecah akibat kericuhan itu. Di area kampus juga ditemukan jejak berupa selongsong bekas gas air mata.
"Kejadian pos itu sekitar Pukul 21.30 WIB," kata Kepala Sekuriti Unisba Asep Heri, Kamis (8/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rabu malam itu, berlangsung keributan di Tamansari. Para demonstran, yang diduga massa aksi terlibat ricuh di DPRD Jabar dan Dago, berlari serta masuk kampus Unisba karena dibubarkan polisi.
Selongsong bekas gas air mata yang ditemukan di area kampus Unisba saat ricuh demonstran vs polisi. (Foto: Wisma Putra/detikcom) |
Lantaran masih berkerumun, polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Asep mengungkapkan, sebelum kericuhan itu terjadi, pihaknya bersama anggota keamanan lain dan pimpinan Unisba tengah berkumpul di depan gedung kampus.
"Kita semua berkumpul di sini, ada juga para pimpinan. Termasuk saya di sini. Begitu kejadian, saya kaget," tutur Asep.
Belum diketahui pasti penyebab kaca pos satpam itu pecah. "Dugaan ada dua kemungkinan, peluru karet atau berasal dari gas air mata itu," ujar Asep sambil menambahkan pihaknya menemukan sejumlah selongsong bekas gas air mata.
Menurut dia, pada saat kericuhan itu banyak demonstran yang masuk kampus Unisba. "Sebelum itu, gerbang ditutup, dikunci. Kemudian karena mereka terdesak, akhirnya kita buka dan mereka masuk," ujarnya.
"Korban tidak ada, kaca saja. Pada waktu kejadian banyak mahasiswa di sini," ucap Asep menambahkan.
Polisi terus mengidentifikasi massa yang ricuh di depan DPRD Jabar pada Selasa (6/10) dan Rabu (7/10). Polisi pun menangkap puluhan orang untuk diperiksa dari mana kelompok ini berasal.
"Masih mendalami dari beberapa (yang ditangkap), ada yang kita amankan. Kami masih dalami. Tapi kami jelaskan bahwa mereka bukan mahasiswa dan (kelompok) ini memang sengaja sekali memancing emosi petugas di lapangan," ucap Ulung, Rabu (7/10) malam.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini