Massa Demo Tolak Omnibus Law Jebol Gerbang DPRD Sukabumi

Massa Demo Tolak Omnibus Law Jebol Gerbang DPRD Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 07 Okt 2020 17:12 WIB
Demo tolak Omnibus Law di Sukabumi.
Foto: Demo mahasiswa tolak Omnibus Law di Sukabumi (Syahdan Alamsyah/detikcom).
Sukabumi - Massa mahasiswa berhasil membuka gerbang DPRD Kabupaten Sukabumi yang sempat tertutup. Pagar berwarna hitam itu kemudian disandarkan di pilar tembok pintu masuk bagian depan. Usai membuka pagar, para demonstran kembali berhadapan dengan polisi.

Berdasarkan pantauan, Rabu (7/10/2020) sekitar pukul 16.45 WIB, massa dari mahasiswa tersebut masih bertahan di sekitar Jalan Jendral Sudirman. Sebagian dari mereka kembali berhadapan dengan petugas kepolisian.

Ranti Sulastri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi mengatakan ia dan teman-temannya akan tetap bertahan hingga tuntutan mereka dikabulkan.

"Rencana sampai apa yang menjadi tujuan kita minimal sampai selesai, kita akan bertahan disini sampai apa yang menjadi harapan kita dipenuhi ketua DPRD Kabupaten Sukabumi," ungkap Ranti.

Sementara itu, Anggi Fauzi, Ketua Umum GMNI Sukabumi Raya mengatakan aksi yang dilakukannya bersana Cipayung Plus bertujuan untuk menyuarakan penolakan atas UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Kita tadi aksi bareng dengan kawan-kawan buruh, kebetulan memang agendanya berengan bersama-sama kawan buruh. Tapi kami konsisten kawan mahasiswa agar menjadi tuntutan kita ketemu ketua DPRD untuk menyampaikan beberapa tuntutan dari kawan kawan Cipayung hari ini," ungkap Anggi.

Anggi juga membenarkan adanya gesekan antara mahasiswa dan petugas. Namun menurutnya hal itu karena adanya miss komunikasi.

"Memang terjadi beberapa kali gesekan itu hanya gesekan akibat miss komunikasi mungkin kawan kawan kami panas makanya terjadi gesekan. Tidak terjadi apa apa," ucapnya.

Eki Rukmansyah, Ketua Umum PB Himasi menambahkan harapan teman-temannya hanya ingin ada ketegasan dari Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menolak UU Omnibus Law.

"Kalau tuntuntan kami hanya dua yakni DPRD secara kelembagaan menolak RUU Omnibuslaw secara kelembagaannya dan Yudha Sukmagara sebagai simbol dari ketua DPRD tidak setuju atau menolak dengan UU Omnibus Law sendiri," kata Eki.

Diketahui Ketua DPRD Yudha Sukmagara sempat menghampiri para demonstran. Namun massa mahasiswa menolak kehadiran Yudha saat itu yang sudah naik ke atas kendaraan komando.

"Tadi sempat ketua DPRD turun kembali saat akan berkomunikasi dengan kami, memang tidak ada komunikasi sebelumnya kitapun tidak tahu kenapa bapak Yudha bisa naik. Makanya kita suruh turun karena kawan kawan pun belum selesai menyuarakan aspirasinya nah entah dari mana ketua DPRD bisa naik dan kita pun dari kawan kawan mahasiswa belum selesai acara aspirasi dari kami makanya (Yudha) suruh turun," ujarnya. (sya/mso)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads