Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak mewaspadai adanya potensi banjir dan longsor di musim penghujan khususnya dari bulan Oktober hingga Januari 2021. Ada 14 kecamatan yang rawan longsor dan 16 kecamatan rawan banjir yang jadi perhatian.
Plt Kepala BPBD Lebak Azis Suhendi menjelaskan, berdasarkan pengalaman tahun lalu, wilayah yang jadi perhatian bencana banjir dan longsor adalah Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong, Cilograng, Cihara dan Cigemblong.
Tapi, totalnya ada 14 kecamatan yang jadi perhatian BPBD berdasarkan peta rawan bencana longsor. Antara lain adalah Kecamatan Sobang, Lebak Gedong, Cigemblong, Bojong Manik, Cibeber, Muncang, Bayah, Gunung Kencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar dan Cilograng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kita siapkan paling tidak di musim memasuki penghujan banjir dan tanah longsor," kata Aziz kepada detikcom, Senin (5/10/2020).
Sedangkan untuk rawan banjir adalah Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Cimarga, Warung Gunung, Cikulur, Wanasalam, Banjarsari, Maja, Curug Bitung, Bayah, Panggarangan, Cihara, Malingping, Sajira, dan Cijaku.
Kemudian, setelah munculnya studi dari ITB soal potensi tsunami di wilayah selatan pulau Jawa, BPBD juga melakukan siaga khususnya di enam kecamatan yaitu di pesisir Cilograng, Bayah, Wanasalam, Malunging, Panggarangan dan Cihara.
Bupati sendiri katanya sudah memerintahkan seluruh camat di Lebak untuk menghadapi musim penghujan dan potensi cuaca ekstrim. Termasuk persiapan logistik, tempat pengungsian dan kebutuhan lain jika terjadi bencana..
"BPBD dengan jaringan koordinator relawan di 28 kecamatan juga sudah melakukan siaga," ungkapnya.
Karena di masa pandemi COVID-19, BPBD Lebak dan BPBD Banten telah berkoordinasi khususnya penyiapan alat pelindung diri (APD) bagi setiap relawan jika bencana datang. Setiap aksi penyelamatan atau saat turun ke lokasi bencana, relawan disyaratkan menggunakan pakaian tersebut untuk melindungi diri dan mencegah potensi penyebaran virus.
"Buat antisipasi juga jangan sampai tenaga relawan, anggota kita melakukan rescue justru ada hal tidak kita inginkan," pungkasnya.