Sebanyak lima orang tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Melong Tengah, Kota Cimahi, terkonfirmasi positif COVID-19. Tiga dari lima nakes tersebut merupakan warga luar Kota Cimahi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini mengungkapkan tenaga kesehatan yang positif COVID-19 kemungkinan terpapar dari luar Puskesmas. Namun untuk kepastiannya harus melalui kajian epidemiologi.
"Kemungkinan bukan dari Puskesmas. Karena sebelumnya ada yang melakukan perjalanan dari luar daerah, ada yang habis menikah, dan ada yang menjaga putranya di rumah sakit," ungkap Rini, Senin (5/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu dari lima tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 terpaksa dirawat di rumah sakit karena menunjukkan gejala klinis, sementara sisanya menjalani isolasi mandiri.
"Empat nakes itu isolasi mandiri, hanya satu yang dirawat di rumah sakit karena dia punya gejala," terangnya.
Saat ini pihaknya langsung melakukan penutupan Puskesmas Melong Tengah untuk 14 hari ke depan. Selama itu pula pihaknya akan melakukan penyemprotan disinfektan, pemeriksaan seluruh pegawai dengan swab, hingga melakukan kajian epidemiologi.
"Nanti hasilnya kita evaluasi. Kalau hasil swab test-nya clear semua (negatif),.nanti akan jadi pertimbangan apakah pelayanan akan dibuka secepatnya atau tidak," bebernya.
Kasus COVID-19 di Kota Cimahi beberapa hari terakhir mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Bahkan dalam sehari tercatat ada 30 orang yang positif COVID-19.
Saat ini jumlah warga Kota Cimahi yang sudah terpapar COVID-19 mencapai 388 orang. Rinciannya, 278 orang dinyatakan sembuh, 13 orang meninggal, dan 97 masih positif aktif.
"Penambahannya memang cukup mengkhawatirkan karena dalam sehari ada 30 yang positif dan satu yang meninggal dunia," ujar Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna saat ditemui, Senin (5/10/2020).