Sejumlah Warga Jemput Paksa Jenazah Pasien Suspect COVID-19 di RS Bandung

Sejumlah Warga Jemput Paksa Jenazah Pasien Suspect COVID-19 di RS Bandung

Muhammad Iqbal - detikNews
Senin, 05 Okt 2020 12:24 WIB
Sejumlah orang jemput jenazah pasien suspect COVID-19 di RSUD Majalaya.
Foto: Sejumlah orang jemput jenazah pasien suspect COVID-19 di RSUD Majalaya (Istimewa).
Kabupaten Bandung -

Puluhan orang menjemput paksa jenazah pasien suspect COVID-19 di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung Minggu (4/10/2020) malam. Meskipun berjalan alot, akhirnya jenazah dibawa oleh pihak keluarga dan rombongan untuk dibawa ke rumah duka.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kapolsek Majalaya Polresta Bandung Kompol Laurensius Napitupulu. Ia mengatakan, puluhan orang datang ke RSUD Majalaya untuk menjemput jenazah pasien suspect COVID pada Minggu (4/10/2020).

Selain itu, ia mengatakan pada malam itu ada dua pasien suspect COVID yang meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul ada puluhan, sekitar 50 sampai 75 orang yang datang. Malam itu yang meninggal di Rumah Sakit Ebah (RSUD Majalaya) itu ada dua orang, satu orang dari Paseh satu lagi dari Majalaya. Jadi yang dari wilayah Paseh yang dipaksa keluarga untuk diambil," ujar Laurensius saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Senin (5/10/2020).

Laurensius mengatakan, pada Minggu pukul 23.00 WIB puluhan orang mendatangi RSUD Majalaya. Pihak rumah sakit dan anak dari pasien tersebut melakukan obrolan yang cukup alot.

ADVERTISEMENT

Pihak rumah sakit mengingatkan, kata Laurensius, agar tidak membawa jenazah pasien. Namun, pihak keluarga tetap kukuh ingin membawa jenazah tersebut untuk segera dimakamkan.

"Tadi saya sudah hubungi pihak Humas RSUD Majalaya. Dan pihak rumah sakit sudah memberi pengertian kepada pihak keluarga bahwa ini diduga Covid sehingga pihak RS tidak mau mengambil risiko," katanya.

"Tapi pihak keluarga tidak mengerti, terus memaksa. Akhirnya pihak rumah sakit buat surat pernyataan lah demikian," tambahnya.

Dari informasi yang diterima detikcom, pasien mulai dirawat di RSUD Cicalengka pada 29 Oktober 2020. Sehari kemudian dilakukan rapid test dan hasilnya menunjukkan reaktif.

Setelah itu, pihak rumah sakit melakukan tes swab pada pasien tersebut. Namun, sebelum hasilnya keluar, pasien tersebut telah meninggal dunia pada Minggu malam.

"Jadi intinya katanya pihak rumah sakit bilang diduga Covid. Kemudian dilakukan tes swab. Hasilnya belum keluar, tapi (pasien meninggal) dan pihak keluarga sudah memaksa minta segera dimakamkan," ujarnya.

(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads