Sebanyak 150 keluarga korban banjir di Kecamatan Leles dan Agrabinta Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diungsikan. Rencananya BPBD siapkan beberapa tempat aman untuk korban.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan, mengatakan 150 korban yang terdampak itu terbagi dalam beberapa desa di dua kecamatan.
"Itu data sementara dari dua desa di Agrabinta dan 4 Desa di Kecamatan Leles. Kemungkinan jumlahnya lebih banyak setelah pendataan selesai," kata dia, Sabtu (3/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya dari data korban tersebut, 18 diantaranya mengalami kerusakan parah setelah rumahnya diterjang banjir bandang.
"Selebihnya rusak sedang dan ringan. Tapi semuanya tetap kami evakuasi dan diarahkan untuk menempati tempat pengungsian, sebab dikhawatirkan terjadi banjir susulan di hari ini," ungkapnya.
Dia menambahkan untuk tempat pengungsian dibagi di beberapa titik supaya tidak terjadi penumpukan. Kondisi pandemi membuat pengungsian harus tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Pengungsian ada di tempat ibadah dan tenda khusus. Kami bagi supaya tidak terlalu padat, sehingga physical distance tetap diberlakukan," kata dia.
Iis (45), salah seorang korban, mengaku meskipun rumahnya hanya terendam setinggi paha orang dewasa, tetapi dia memilih untuk mengungsi.
"Khawatir ada banjir susulan, karena hampir setiap hari hujan. Jadi lebih baik mengungsi ke tempat yang sudah disediakan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terendam banjir bandang. Ketinggian air bahkan mencapai 2 meter hingga menutup atap rumah warga.
Informasi yang dihimpun, banjir bandang terjadi pada Jumat (2/10/2020) malam, sekitar pukul 22.00 Wib. Luapan air sungai Cisokan akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam menjadi penyebab banjir tersebut.
(ern/ern)