Musim kemarau berkepanjangan membuat banyak wilayah pemukiman warga kekurangan air bersih. Ratusan warga di lingkungan Talun Kidul, Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, rela mengantri untuk mendapatkan air bersih yang dikirim pemerintah.
Bantuan air bersih dikirim sebanyak 3 Truk Tangki milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ratusan warga rela mengantri dengan membawa Jeligen, Ember dan Galon untuk mendapatkan air bersih pada malam hari.
Menurut salah seorang warga, Nimah (65) mengatakan dirinya mengalami krisis air bersih sejak dua bulan terakhir, bahkan di tiap tahunnya saat akan memasuki musim kemarau kondisi air dari PAM dan sumur mereka kering.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kesulitan air bersih karena air dari PAM tidak mengalir, selain itu sumur-sumur warga juga sudah mulai kekurangan air," kata Nimah saat ditemui detikcom, Kamis (1/10/2020) malam.
Nimah mengatakan, kondisi seperti ini terjadi setiap tahun terutama pada saat memasuki pertengahan musim kemarau. Untuk memenuhi kebutuhan air, terkadang dirinya meminta kepada tetangganya, atau pergi ke Sungai yang kondisi airnya keruh.
"Saya suka minta ke tetangga, tapi tetangga juga kurang airnya. Kalau untuk mandi dan nyuci kadang pergi ke sungai walau pun jauh," katanya.
Dengan adanya bantuan air bersih ini dirinya merasa terbantu. Kata Nimah, bantuan air sudah ada sejak dua minggu, dan datang setiap 3 hari sekali.
Sementara itu warga lainnya Suryana juga mengatakan, warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih karena air dari PDAM tidak mengalir. Sebelumnya bantuan air bersih juga sudah ada dari tahun kemarin.
"Ini warga yang ngambil air kebanyakan pakai PAM, sudah lama airnya tidak ngalir, bantuan air bersih sudah ada di tahun kemarin juga," ujar Suryana.