Pilkada 2020 telah memasuki masa kampanye terbuka. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai bergerilya dengan menjanjikan tiga kartu prasejahtera bagi masyarakat. Ketiga kartu tersebut yaitu kartu wirausaha, kartu guru ngaji, dan kartu nelayan-petani.
Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda mengatakan, ketiga kartu ini akan menjadi visi misi utama di Pilkada 2020. Peresmian kartu tersebut dilakukan langsung dan dihadiri ke tujuh pasangan calon kepala daerah yang diusung PKB.
"Kita launching kartu ini, kami merasa masa pandemi COVID ini serba terbatas. Kami tidak ingin keterbatasan media campaign ini lalu kualitas demokrasi kita jadi turun," kata Huda kepada wartawan di Aston, Kota Bandung, Senin (28/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, dari peresmian program kartu ini, berharap kegiatan demokrasi tidak turun dan tidak terjadi politik transaksional. "Kami wajibkan semua kader kita yang maju untuk mengusung 3 kartu ini sebagai komitmen kepemimpinan mereka kalau terpilih," ujarnya.
Lebih lanjut, teknis ketiga kartu ini sedemikian rupa sudah disusun oleh masing-masing calon. Menurut dia, dengan rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang sangat terbatas, mereka akan memprioritaskan ke segmen tiga masyarakat sesuai dengan nama kartu.
"Karena ketiga segmen masyarakat (wirausaha, guru ngaji, petani-nelayan) adalah representasi masyarakat di daerah kabupaten kota," katanya.
Nantinya, di dalam kartu ini terdapat suntikan modal untuk usaha masyarakat agar bisa tetap bertahan. Menurutnya, guru ngaji juga termasuk salah satu bidang yang terabaikan dan tidak mendapatkan perhatian.
"Untuk guru ngaji selama ini tidak pernah diurus dan relatif terabaikan, tidak ada alokasi anggaran. Mereka per-tahun akan mendapatkan insentif dari APBD-nya (jika calon PKB terpilih)," ujarnya.
Perihal berapa besaran dari tiap-tiap kartu, Syaiful mengaku akan berbeda tergantung besaran APBD khusus kabupaten kota yang melakukan Pilkada serentak.
"Kami sudah buat kontrak politik dengan teman-teman ini. Ada yang sudah sanggup satu alokasi anggaran satu kartu per tahun 100 miliar, ada yang hanya sanggup 50 milliar. Intinya kami berharap ini bisa mengurangi jebakan pemilih untuk memilih pragmatis dan jangka pendek," ujarnya.
"Otomatis karena sudah masuk KPU ketika mereka terpilih ini bagian jadi janji politik mereka," tambah Syaiful.
Sekedar diketahui, tujuh calon usungan PKB yakni, Kabupaten Bandung Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan, Kabupaten Cianjur Lefi Ali Firmansyah-Gilar Budi Raharja, Kabupaten Pangandaran Adang Hadari-Supratman dan Kabupaten Karawang Ahmad Jamaksari-Yunsi Rinjani.
Sedangkan tiga pasangan lainnya yakni, Kabupaten Tasikmalaya Iwan saputra-Iip Miptahul Paoz, Kabupaten Sukabumi Abubakar Sidik-Sirojudin dan Kota Depok Pradi supriatna-Afifah Alia.
(mso/mso)