Saat Tiga Cabup Sukabumi Memaknai Nomor Urut

Saat Tiga Cabup Sukabumi Memaknai Nomor Urut

Syahdan Alamsyah - detikNews
Kamis, 24 Sep 2020 17:55 WIB
Nomor urut untuk masing-masing pasangan calon bupati-wakil Bupati Sukabumi selesai diundi. Kegiatan pengambilan nomor tersebut digelar dengan ketat, masing-masing pasangan datang tanpa kemeriahan pendukungnya.
Tiga cabup resmi mendapatkan nomor urut untuk bertarung di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2020. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Kabupaten Sukabumi -

Para kontestan resmi mendapatkan nomor urut untuk bertarung di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2020. Nomor itu diperoleh setelah ketiga pasangan cabup-cawabup mengambil nomor urut yang tersimpan di dalam kendi sesuai arahan KPU Kabupaten Sukabumi.

Hasil pengundian, nomor 1 diperoleh oleh pasangan Adjo Sarjono-Iman Adinugraha, nomor 2 oleh pasangan Marwan Hamami-Iyos Somantri dan nomor 3 pasangan Abu Bakar Sidik-Sirojudin. Mereka memaknai sendiri arti dari nomor urut itu.

Pasangan Adjo -Iman yang dikenal dengan jargon 'Unggul' itu menyebut nomor 1 memiliki arti juara dan unggul. Hal itu disebut selaras dengan jargon yang selama ini mereka bawa yakni unggul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah bari saja mengikuti rapat penetapan nomor urut pasangan calon kemudian kami mendapatkan nomor urut 1. Angka ini sama dengan juara satu, ini sama dengan unggul. Jadi sesuai dengan tagline kami, Sukabumi unggul. Kami jadikan kondisi Kabupaten Sukabumi dari pasangan Adjo Iman ini Sukabumi yang unggul lahir batin," kata Adjo didampingi pasangannya, Iman Adinugraha, Kamis (24/9/2020).

Pasangan Marwan Hamami-Iyos Somantri mendapatkan nomor urut 2. Nomor urut tersebut disebut Marwan sesuai dengan harapan karena membawa jargon 'Melanjutkan Kebaikan'. Diketahui, Marwan berstatus petahana bupati Sukabumi yang terpilih pada periode 2015-2020.

ADVERTISEMENT

"Dulu saat mengikuti kontestasi pilkada juga mendapat nomor urut 2, ini sesuai harapan. Bagi saya angka keberuntungan, berarti kemarin angka nomor 2 jadi bupati, sekarang nomor 2 lagi harus jadi bupati dan Pak Iyos jadi wakilnya. Jadi yang beda hanya wakilnya," tutur Marwan.

Marwan menjelaskan nomor 2 juga memiliki arti dua periode yang artinya melanjutkan program yang selama ini telah ia bangun pada periode pertama. Menurutnya visi dan misi religius tetap akan dipertahankan.

"Ini mudah mudahan perjalanan pemikiran kami bisa dilanjutkan dan bisa membangun Kabupaten Sukabumi lebih baik lagi. Melanjutkan kebaikan. Visi misi kami bertahan pada posisi religius mengawalinya, supaya anak bangsa ini menghadapi situasi zaman. Zaman teknologi, milenial, digital apapun istilahnya, mereka harus mempunyai kekuatan keimanan ketakwaan yang kuat religius," ujar Marwan.

Pasangan nomor urut 3, Abu Bakar Sidik-Sirojudin, secara tegas mengatakan nomor urut itu adalah penyempurna dari pasangan 1 dan 2. Abu Bakar melontarkan pernyataan tajam bahwa pencalonannya bersumber dari kekhawatiran masyarakat akan prestasi yang dibuat oleh pasangan calon nomor 1 dan 2. Diketahui Marwan dan Adjo berstatus petahana bupati dan wakil bupati.

"Alhamdulillah gusti Allah telah memberikan nomor urut 3 ini sesuai dengan pencalonan. Di mana paslon lain sejak dilantik sudah mempersiapkan diri untuk menjadi pasangan calon di tahun ini. Sementara kami itu mencalonkan diri karena kekhawatiran dan keresahan masyarakat terhadap prestasi yang dibuat oleh paslon nomor 1 dan nomor 2," tutur Abu Bakar.

Abu Bakar mengaku bersyukur dengan nomor yang diraihnya ini, karena ia berharap nomor itu bisa menjadi semangat bagi masyarakat untuk menegakkan keadilan dalam berekonomi. "Mudah mudahan ini menjadi spirit bagi masyarakat Sukabumi untuk menegakkan keadilan dalam berekonomi khususnya. Karena bagaimanapun pilkada ini mahal biayanya, mahal sekali. Karena itu harus berkolerasi dengan perubahan perubahan dan kebaikan kebaikan yang harus dimanfaatkan dinikmati oleh masyarakat Sukabumi," ujarnya.

"Kita tahu Sukabumi itu bagus dan indah, tetapi karena tidak harmonis komponen-komponennya maka kita harmonikan. Jadi kami koalisi bersih menuju Sukabumi harmoni, kita ingin semua komponen masyarakat tidak ada diskriminasi apapun," ucap Abu Bakar menambahkan.

Halaman 2 dari 2
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads