6 Bulan Kekeringan, Warga Haurwangi Cianjur Mandi-Masak Pakai Air Sungai

6 Bulan Kekeringan, Warga Haurwangi Cianjur Mandi-Masak Pakai Air Sungai

Ismet Selamet - detikNews
Kamis, 24 Sep 2020 12:47 WIB
Warga Haurwangi Cianjur manfaatkan air sungai untuk mandi dan masak
Warga Haurwangi Cianjur manfaatkan air sungai untuk mandi dan masak (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Ratusan warga Desa Haurwangi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengalami kekeringan dan kesulitan mendapat air bersih. Bahkan mereka rela berjalan beberapa kilometer hingga antre saat tengah malam untuk mendapatkan air sungai di bak penampungan.

Kondisi itu sudah terjadi sejak enam bulan terakhir. Air sumur di rumah-rumah warga perlahan mengering, seiring jarangnya turun hujan dan masuknya musim kemarau.

Bak penampungan di tepi sungai Cinangsi yang mengalir desa tersebut menjadi sumber air satu-satunya yang masih bisa dimanfaatkan warga untuk keperluan sehari-hari. Mulai dari mandi, mencuci, hingga memasak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Letak sungai Cinangsi sendiri berada di sebelah Utara Kampung Salakopi. Untuk sampai ke sungai tersebut, warga harus jalan kaki melewati hutan bambu yang jaraknya kurang lebih dua kilometer dari pemukiman mereka.

"Kekeringan di desa ini sudah hampir enam bulan karena di sumur kami sudah tidak ada air lagi. Jadinya harus ambil air di bak penampungan untuk kebutuhan masak dan minum, sedangkan untuk mandi masih bisa menggunakan aliran sungai meskipun debitnya tidak besar," ujar Acah (53) warga Kampung Salakopi saat ditemui di sungai Cinangsi, Kamis (24/9/2020).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, tak jarang warga juga harus datang malam hari dengan hanya berbekal senter untuk penerangan. Di lokasi pun warga masih harus mengantre demi mendapatkan air.

"Kalau air bersih di bak penampungan kan sedikit. Kalau keduluan sama warga lain, nunggu penampungannya penuh lama lagi. Jadi terkadang harus malam hari biar dapat air untuk masak dan minum paginya," kata dia.

Selama enam bulan kekeringan, warga belum mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah.

Ia mengaku khawatir, dengan menggunakan sungai untuk keperluan sehari-hari bisa menimbulkan penyakit. Namun karena tidak ada pilihan lain para warga terpaksa menggunakan air sungai tersebut.

"Kami berharap ada bantuan air bersih dan bisa dibuat sumur bor. Supaya masyarakat tidak jauh ke sungai dan airnya bernar benar bersih sehingga tak menimbulkan penyakit," imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Haurwangi Dayat Iskandar, mengakui ada 170 warga di Desa Haurwangi, tepatnya di Kampung Selakopi yang mengalami kekeringan.

Saat ini memang pihak desa belum mengajukan batuan air bersih kepada PDAM lantaran masih menunggu pengajuan dari RT dan RW Kampung Salakopi.

"Tapi kami akan segera panggil RT dan RW untuk secepatnya melakukan pengajuan bantuan air bersih kepada desa, supaya pihak desa bisa menindaklanjuti kepada PDAM. Selain itu diusahakan juga pembuatan sumur bor di sana," pungkasnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads