.webp)
Letak geografis Kabupaten Kuningan yang dikelilingi perbukitan dan keberadaan Gunung Ciremai membuat beberapa wilayah rawan terjadi bencana alam yaitu banjir, longsor dan tanah bergerak. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan ada 15 kecamatan yang termasuk dalam wilayah rawa terjadi bencana.
"Kecamatan yang rawan bencana yaitu, Kecamatan Kadugede, Karangkancana, Selajambe, Nusaherang, Hantara, Darma, Subang, Cilebak, Ciniru, Ciwaru, Cimahi Cibeureum, Cibingbin, Luragung dan Cidahu," kata Indra saat ditemui di kantornya, Selasa (22/9/2020).
Selain itu, ia menjelaskan, keberadaan Sesar Baribis segmen Ciremai juga menjadi salah satu penyebab gempa bumi rawan terjadi di Kabupaten Kuningan. Namun, menurutnya, untuk gempa bumi dan pergerakan tanah biasanya terjadi secara periodik. Justru longsor dan banjir yang sangat rawan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau gempa bumi dan tanah bergerak itu periodik, justru kita antisipasinya longsor dan banjir," ujar Indra.
Pihaknya menjelaskan telah melakukan sejumlah upaya antisipasi seperti membuat sodetan di Sungai Cijangkelok yang seringkali meluap saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Bencana banjir di Kuningan terakhir kali terjadi pada pertengahan bulan Februari 2020. Saat itu dua desa di Kecamatan Cibingbin terendam akibat meluapnya sungai Cijangkelok.
