Seorang remaja diduga menjadi korban pemukulan oleh oknum polisi di Bandung. Polisi memberi penjelasan terkait insiden itu.
Akhyad salah satu orang tua korban menuturkan kejadian pemukulan terhadap anaknya itu berawal dari aksi konvoi pada Jumat (11/9) lalu. Saat tengah berjalan, ia mengaku didatangi polisi yang langsung melakukan pemukulan.
"Ada empat orang anggota polisi yang melakukan pemukulan," ucap Akhyad dalam keterangannya, Rabu (16/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah remaja termasuk anaknya itu sempat dibawa ke kantor polisi. Namun kemudian dipulangkan lagi.
"Badan anak panas dan ngerasain sakit bekas pukulan dan tendangan," kata dia.
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya membenarkan adanya peristiwa itu. Namun, Ulung menjelaskan persitiwa itu bermula dari adanya laporan masyarakat terkait aksi konvoi bermotor.
"Pertama kita menjelaskan dulu, pada saat itu banyak dari masyarakat atau warga ke polisi terkait adanya rombongan motor yang sangat banyak dan besar berkeliling di Kota Bandung dan menutup ruas jalan," kata Ulung di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung.
Ulung mengatakan rombongan tersebut melakukan konvoi hingga menutup ruas jalan. Salah satunya di jalan layang Pasupati, Bandung.
"Rombongan itu menutup jalan sehingga para pemakai jalan yang lainnya tidak bisa lewat. Kelompok tersebut membawa bendera dan membawa bambu, kemungkinan juga ada yang dilewati jalan-jalan yang dirusak," ujarnya.
"Sehingga saat itu anggota dengan cepat mendatangi TKP untuk membubarkan gerombolan tersebut, gerombolan pengendara motor," kata dia menambahkan.
Di saat polisi datang untuk membubarkan rombongan itu disebut berhamburan. Beberapa orang diamankan polisi untuk dibawa ke Polrestabes Bandung.
"Pada saat kegiatan penangkapan itu memang ada yang jatuh sehingga kita bawa ke Polrestabes dan sampai ke Polrestabes kita tanyakan kepada orang yang jatuh tersebut, kita tanyakan ada yang memar-memar di badannya. Pada saat ditanyakan orang-orang tersebut menyatakan bahwa dia jatuh sehingga kita periksa dan kita lakukan pembinaan terhadap anak anak tersebut," katanya.
Terkait dugaan pemukulan, Ulung mengatakan pihaknya masih akan melakukan pendalaman. "Adapun apabila memang ada yang dicurigai ada anggota yang melakukan penganiayaan akan kami dalami," ujarnya.
(dir/mso)