Usai Bunuh-Kubur Anaknya di Lebak, Pasutri Ini Buat Laporan Palsu ke Polisi

Usai Bunuh-Kubur Anaknya di Lebak, Pasutri Ini Buat Laporan Palsu ke Polisi

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 14 Sep 2020 19:31 WIB
Ilustrasi Balapan Liar
Foto: Ilustrasi (nala edwin).
Lebak -

Usai membunuh dan menguburkan anaknya sendiri, pasangan suami istri IS (27) dan LH (26) sempat membuat laporan palsu ke Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Dalam laporan itu, pasutri bengis ini mengaku kehilangan anak saat bermain.

Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma menjelaskan saat membunuh pada tanggal 26 Agustus lalu, keduanya tinggal di daerah Larangan, Kreo, Kota Tangerang di sebuah kontrakan. Usai membunuh dan menguburkan anaknya di Kecamatan Cijaku, Lebak, mereka kemudian pindah kontrakan ke Jakarta Selatan dan sempat membuat laporan kehilangan anak di Polsek Setiabudi.

"Mereka pindah kontrakan, anak kembarnya (adik korban) diajak untuk membuat laporan polisi kehilangan," ucap David saat ditemui detikcom di ruangannya, Senin (14/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan itu dibuat pada tanggal 28 Agustus setelah keduanya memakamkan korban anak di TPU Gunung Kendeng. Mereka juga mengajari kembaran korban untuk membuat laporan palsu tersebut.

"Jadi anaknya sempat ditanyakan, anaknya lancar bicara. Pada saat main, terus tiba-tiba kakaknya ini hilang," ucapnya menirukan.

ADVERTISEMENT

Padahal, kembaran korban ini lanjutnya diajak serta kedua orang tuanya untuk menguburkan korban. Mereka menggunakan motor ke Cijaku dan sempat meminjam cangkul ke warga sekitar.

Pasangan suami istri ini disinyalir pernah beberapa kali melakukan penganiayaan kepada korban. Hal ini diketahui dari handphone pelaku di mana ada beberapa foto dan video korban yang mengalami lebam. Tapi penyiksaan ini tidak ditemukan ke saudara kembar korban.

"Betul sering dianiaya. Kami dapati dari dikomen file di hp-nya pelaku. Bahwa memang korban ini ada beberapa foto mengalami lebam di bagian mata dan bibir," ujarnya.

Untuk diketahui, terungkapnya kasus pembunuhan ini berawal dari kecurigaan warga terhadap kuburan misterius di TPU Gunung Kendeng. Warga yang curiga, kemudian menggali dan menemukan jasad di kedalaman setengah meter. Ternyata di sana ada mayat perempuan tanpa identitas lengkap dengan pakaiannya.

"Kita bongkar sama-sama, kita saksikan, apakah ini makam apa, kita baru setengah sudah kelihatan kakinya," kata Kapolsek Cijaku AKP Zaenudin kepada detikcom pada Sabtu (12/9) lalu.

Jasad bocah itu sendiri sudah dievakuasi ke RS Adjidarmo, Rangkasbitung untuk kepentingan autopsi.

Lihat juga video 'Bocah WN Maroko di Jakpus Tewas Dibunuh Ibu Kandung':

[Gambas:Video 20detik]



(bri/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads