Tes swab di Kota Serang sampai hari ini belum mencapai satu persen. Padahal, rasio standar uji spesimen berdasarkan WHO adalah satu persen berdasarkan jumlah penduduk.
Kota Serang sendiri berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2019 memiliki populasi 652 ribu lebih jiwa. Kota ini masuk pada zona orange di Banten dan memiliki jumlah kasus konfirmasi 119 kasus dengan angka yang masih dirawat 48 orang, sembuh 67 dan meninggal 4 orang per tanggal 13 September. Bahkan, ibu kota Banten ini melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak tanggal 10 hingga 24 September.
Sejauh ini, Wali Kota Serang Syafrudin sendiri mengaku tidak tahu berapa persentase jumlah spesimen yang sudah dites berdasarkan swab polymerase chain reaction (PCR). Yang jelas, memang menurutnya tes ini masih kurang dan belum massif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu, itu nggak bisa saya jawab itu teknis Pak Kadis Dinkes. Kalau menurut kami kurang karena peningkatan Covid hari ini seterusnya perlu antisipasi," kata Syafrudin, Senin (14/9/2020).
Tapi, dari stok alat rapid tes sebanyak 22 ribu milik pemkot, sampai hari ini hanya tersisa 2 atau 3 ribu alat rapid. Sebagian sudah digunakan termasuk untuk 80 persen guru yang ada di wilayahnya.
Di tempat sama, Kadis Kominfo Hari Pamungkas menambahkan, tes swab PCR memang masih dibawah 1 persen. Ini karena terkendala alat PCR swab dan keterbatasan sampel yang dikirim ke Labkesda Banten dan Litbang Kemenkes. Pemkot sendiri belum memiliki alat tes tersebut kecuali rumah sakit swasta.
"Kendala alat PCR swab dan keterbatasan sampel yang dikirim ke Labkesda dan Litbang Kemenkes masih waiting list," ujarnya menambahkan.
Untuk menutup kekurangan ini, perusahaan di kota dan warga memang ada yang melakukan tes mandiri. Kendala bahwa masih minimnya tes karena sampel yang dikirim memang terbatas.
"Hasil yang keluar terbatas, karena hanya dua itu yang mengeluarkan," jelasnya.
Meski masih di bawah target, Pemkot Serang menurutnya masih berusaha memenuhi standar satu persen pelaksanaan tes.
"Nanti kita kejar satu persen," pungkasnya.