Pemkot Bandung memastikan ruang isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, masih tersedia dengan aman.
Hal tersebut dikatakan oleh Wali Kota Bandung Oded M Danial usai rapat terbatas (ratas) evaluasi perkembangan COVID-19 Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Jumat (11/9/2020). "Perlu kami sampaikan, ruang isolasi kita masih tersedia dengan cukup," kata Oded.
Oded mengungkapkan dari 27 rumah sakit dengan kapasitas 460 kamar tidur untuk pasien COVID-19, 70 persennya masih kosong. "Dari 460 tempat tidur di 27 RS rujukan COVID-19 di Kota Bandung yang terisi 138 tempat tidur atau 30 persennya. Jadi masih tersedia 322 tempat tidur," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Oded menegaskan, ruang isolasi di dua rumah sakit (termasuk 27 rumah sakit di Kota Bandung) milik Kota Bandung juga aman tersedia. "Khusus fasilitas milik Pemkot Bandung, yaitu RSKIA dan RSUD Kota Bandung kapasitas masih tersedia. RSKIA khusus bagi suspect positif yang tidak bergejala, sedangkan suspect positif yang bergejala kami tempatkan di RSUD Kota Bandung," ujarnya.
Oded mengingatkan kepada warga, bahwa COVID-19 di Kota Bandung masih ada. "Masih ada dan kini semakin dekat dengan kita. AKB bukan berarti virus sudah mati, justru kita harus memperketat penjagaan diri kita dan keluarga," kata Oded.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menjelaskan RSKIA khusus pasien OTG dan RSUD Bandung untuk pasien bergejala. "Terkonfirmasi (positif Corona) langsung isolasi. Kalau terkonfirmasi OTG, dia bisa lakukan isolasi mandiri di rumahnya. Tapi kalau di rumahnya tidak memungkinkan maka akan dimasukkan ke RSKIA. RSKIA untuk yang OTG," ujarnya.
"Tapi kalau terkonfirmasi bergejala, ada kormobit (penyakit penyerta lain), dimasukkan ke RSUD Bandung atau rumah sakit rujukan COVID-19," ucap Ema menegaskan.