Paguyuban Tunggal Rahayu bikin geger lantaran mengubah lambang Garuda Pancasila. Selain itu, mereka juga diketahui mencetak uang sendiri dan dipergunakan di internal.
Uang-uang yang dibuat Paguyuban Tunggal Rahayu tersebut dibenarkan oleh pimpinan paguyuban, Sutarman alias Prof. Dr. Ir. H. Cakraningrat, SH. Sutarman membenarkan uang tersebut dicetaknya.
"Ya itu diprint-an," ucap Sutarman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua jenis uang cetakan Sutarman yang foto-fotonya beredar di media sosial. Uang tersebut merupakan pecahan seribu dan sepuluh ribu.
Seperti dilihat detikcom, Terdapat ciri yang sangat menonjol dalam uang yang dicetak oleh Paguyuban Tunggal Rahayu. Pada uang tersebut terpampang wajah Sutarman. Dia tampak menggunakan kopiah dan kemeja berdasi.
Dalam uang pecahan seribu, tertulis kata Bank Indonesia. Uang tersebut terlihat berwarna krem dengan gradasi warna hijau. Uang itu dilaminasi.
Sama halnya dengan uang seribu, dalam uang sepuluh ribu juga terdapat wajah Sutarman serta gambar burung Garuda menghadap ke depan. Pada uang tersebut, terlihat ada tulisan '1958 SKR'.
Jika dilihat lebih detail, dalam uang pecahan 10 ribu terdapat lafaz Allah. Lafaz Allah tersebut berada di bagian pojok kiri uang. Dekat angka 10.000 dan di atas kepala Sutarman.
Saat ditanya terkait hal tersebut, Sutarman mengacau. Dia mengaku menciptakan uang untuk membangkitkan sejarah.
"Itu saya ingin membongkar kembali daripada perjanjian awal kenapa beliau-beliau dulu membuatkan uang itu. Kan gitu. Asal-usulnya dari mana, sejarahnya dari mana, kronologisnya seperti apa, historinya seperti apa," ujar Sutarman.